Kerinci, Gatra.com – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh, sulit didapatkan. Hal ini dikeluhkan petani, terutama bagi yang tidak mampu membeli BBM non subsidi dari pemerintah.

Untuk memenuhi kebutuhan petani, pedagang pengecer terutama di wilayah Kayu Aro, terpaksa mendatangkan BBM jenis premium dari Solok Selatan, Sumatra Barat. 

“Untuk bensin, hanya ada dijual eceran di Kayu Aro. Ini karena kami memasoknya dari Solok Selatan,” kata pengecer BBM di Kayu Aro, Minggu (23/6).

BBM tersebut, ada yang diantar langsung oleh pemasok dari Solok Selatan, dan ada juga warga yang membelinya ke sana. 

“Satu liternya dijual Rp10 ribu. Karena kebutuhan petani di sini banyak, maka tetap ramai yang beli,” ucapnya.

Sementara Usman, petani di Kayu Aro, mengatakan langkanya BBM jenis premium sudah lama terjadi di Kerinci dan Sungaipenuh.

Di SPBU premium sedikit, lewat dari pukul 09.00 WIB sudah tidak ada lagi. “Setiap ingin beli bensin di SPBU, pasti tulisannya telah habis,” katanya.

Dirinya terpaksa membeli BBM non subsidi dengan harga mahal, seperti pertalite dan pertamax. “Mau tidak mau karena kita butuh, ya terpaksa beli yang mahal,” ujar Usman.