Pekanbaru, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berharap Kota Pekanbaru mulai intensif membicarakan konsep kota Pekanbaru, Siak, Kampar dan Pelalawan (Pekansikawan) dengan kabupaten lain di Riau.
Pekansikawan sendiri adalah konsep kota metropolitan di Riau, Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau menjalin kerjasama dengan daerah "satelit" yang berbatasan dengan Pekanbaru.
Menurut Asisten I Sekretariat Daerah Pemprov (Setdaprov) Riau, Ahmad Syah Harrofie, pembicaraan terkait Pekansikawan juga bisa dijadikan tolok ukur kesolidan antar jajaran pemerintahan kabupaten/kota di Riau.
"Pekansikawan saat ini sudah sampai dimana, kan perlu digerakan atau dihidupkan lagi," katanya kepada Gatra.com usai rapat paripurna peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) kota Pekanbaru ke -235 di Kantor DPRD Kota Pekanbaru, di kawasan jalan Sudirman Pekanbaru, Minggu (23/6).
Harrofie menyebut tanpa adanya komunikasi intens antar daerah upaya mewujudkan Pekansikawan bakal sulit.
"Himbauan Pak Gubenur juga begitu, perlu ada sinergitas antar Pemprov dengan Pemkab/Pemko. Pun begitu antar sesama Pemkab/pemko," katanya.
Saat ini Kota Pekanbaru sudah dihuni oleh lebih dari 1 juta jiwa. Jumlah penduduk yang tergolong besar itu membutuhkan sokongan ketersedian ruang wilayah, pasokan air hingga listrik.
Adapun Pemko Pekanbaru telah menginisiasi pembangunan jalan lingkar yang menghubungkan kawasan pinggiran Kabupaten Siak, Kabupaten Kampar, dan Kabupaten Pelalawan. Pemko Pekanbaru pun sudah memperbarui Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan ketiga kabupaten tadi.
Sementara itu politisi Kota Pekanbaru, Noviwaldi Jusman, membenarkan Pekansikawan menjadi solusi pembangunan kota Pekanbaru kedepan. Hanya saja Noviwaldi berharap konsep pembangunan itu juga mendapat perhatian dari Pemkab lainya.
"Hal ini berkaitan dengan integrasi infrastruktur Kota Pekanbaru dengan kawasan satelit di sekitarnya. Jadi memang perlu sinergitas dari keempat wilayah itu," ujarnya.
Di Riau sendiri, tidak hanya Pekansikawan yang ada. Tapi juga kerjasama kawasan pesisir yang kemudian dibungkus dengan istilah Siap Bedelau (Siak-Pelalawan-Bengkalis-Dumai-Kepulauan Meranti) dan Rokan Hilir). Sama seperti Pekansikawan, Siap Bedelau yang tujuannya membangun konektivitas antar daerah pesisir untuk menjadi kawasan yang lebih maju, masih terkesan jalan di tempat.