Batanghari, Gatra.com - Kapolres Batanghari, AKBP Moh Santoso membantah kabar penyebab kematian Ketua DPC PPP Kabupaten Batanghari, Gun Harapan, akibat adanya luka tembak pada bagian kepala dan tubuh.
"Tidak ada indikasi luka tembak. Kita telah lakukan pengecekan dan visum di Puskesmas Durian Luncuk, jadi tidak ada sama sekali dugaan luka tembak di kepala dan badan korban," ujar Santoso didampingi Dandim 0415/Batanghari, Letkol Inf Widi Rahman, dikonfirmasi awak media saat berada di Mapolsek Batin XXIV, Sabtu (22/6).
Perwira dua melati di pundak ini bilang, korban sempat bergumul dengan pelaku dan ada bekas luka pada badan mereka. Sedangkan hasil visum Puskesmas Durian Luncuk, Kecamatan Batin XXIV, korban meninggal dunia diduga karena memiliki riwayat penyakit jantung.
"Korban saat berada di Puskesmas sempat mengalami sesak nafas dan sempat dilakukan percobaan pertolongan pertama berupa menambah oksigen kepada korban," katanya.
Sebelum mengembuskan nafas terakhir, Ketua DPC PPP Kabupaten Batanghari, Gun Harapan, terlibat perkelahian dengan pelaku percobaan pencurian di RT 01 Desa Aur Gading, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari.
"Tersangka percobaan pencurian bernama Ibrahim Bin Usman umur 30 tahun, warga RT 01 Desa Teluk Leban, Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kabupaten Batanghari, Jambi," ujarnya.
Kapolsek Batin XXIV AKP Suwondo menuturkan, kejadian percobaan pencurian berlangsung sekira pukul 07.30 WIB. Tersangka masuk rumah melewati ventilasi dengan cara merusak besi.
"Istri korban melihat ada bekas kaki menempel di dinding, lalu istri korban memberitahu korban dan korban mencari pelaku yang bersembunyi di bawah tempat tidur," kata Suwondo.
Korban dan pelaku kemudian terlibat perkelahian. Sedangkan istri korban berteriak meminta tolong. Masyarakat berdatangan setelah mendengar teriakan istri korban dan berhasil mengamankan pelaku.
Massa berhasil mengamankan tersangka dan membawa ke Polsek Batin XXIV. Kemudian tersangka dibawa ke Puskesmas Durian Luncuk untuk mendapat tindakan medis. Tidak lama kemudian korban juga dirawat di Puskesmas Durian Luncuk.
"Di saat tersangka mau diamankan ke Polsek, para warga Desa Aur Gading sudah ramai ingin menghakimi tersangka, sekira pukul 09.30 WIB, korban kondisinya semakin memburuk dan meninggal dunia," kata mantan Kapolsek Muara Bulian ini.
Tersangka kemudian langsung dibawa ke Polres Batanghari. Massa mendatangi Polsek Batin XXIV dan melampiaskan emosi dengan cara merusak Mapolsek. Kaca-kaca dipecahkan, lemari arsip dan dua sepeda motor Babinkamtibmas juga dirusak.