
New York, Gatra.com - Beberapa penelitian menunjukkan bahwa selain menjadi bumbu dapur, kunyit dapat meringankan gejala artritis reumatoid. Kunyit mengandung curcumin yang berfungsi sebagai anti-inflamasi.
Dilansir dari Medical Daily, Sabtu (22/6), menurut Medical News Today, artritis reumatoid merupakan kondisi autoimun yang umum di antara orang dewasa dan lanjut usia. Gejala-gejalanya termasuk peradangan, kekakuan, dan nyeri sendi.
Sementara itu, kunyit tidak dapat anti-inflamasi, tetapi juga mampu mengobati penyakit kulit, masalah lambung, gangguan darah, batuk, infeksi ringan, dan penyakit hati.
Berdasarkan sebuah artikel yang diterbitkan oleh US National Library of Medicine, kunyit kaya akan curcumin yang memiliki efek anti-oksidan. Manfaatnya, menurunkan gula darah serta menghindarkan dari kanker.
Sebagai penyakit autoimun, artritis reumatoid menyerang jaringan sendi yang sehat. Pasiennya juga akan mengalami peradangan yang menyebabkan kerusakan tulang dan sendi. Sifat anti-inflamasi kunyit bisa meringankan gejalanya.
Dalam penelitian pada tahun 2016, para peneliti mengukur efektivitas ekstrak kunyit dan curcumin pada pasien radang sendi. Mereka yang mengonsumsi 1.000 miligram curcumin setiap hari selama 8 hingga 12 minggu mulai merasa berkurang sensasi rasa sakit dan peradangannya.
Para peneliti juga menemukan, ternyata ekstrak curcumin efektif dalam mengobati gejala-gejala ini dengan merekomendasikan pasien untuk menggunakan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen dan diklofenak. Namun, mereka mencatat bahwa ada kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi temuan tersebut. Meski begitu, mereka tetap merekomendasikan pasien artritis untuk mengonsumsi curcumin sebagai suplemen makanan saat menjalani terapi konvensional.
Sebuah studi selanjutnya melihat ke efek curcumin pada tikus dengan artritis reumatoid. Para peneliti memunculkan, komponen tersebut dapat mengurangi peradangan dan kemerahan di antara tikus-tikus.