Jakarta, Gatra.com – Ada berbagai penyakit yang ditimbulkan akibat penyakit pembuluh darah halus otak atau cerebral small vessel disease (CSVD). Bahkan penyakitnya cukup berisiko tinggi terhadap kematian seperti stroke hingga alzheimer.
Dalam pengukuhan guru besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Sabtu (22/6), Prof. Dr. dr. Salim Harris, Sp.S(K), FICA sebagai guru besar UI di bidang ilmu neurologi telah mengembangkan berbagai teknik skrining dan deteksi dini CSVD.
“Saya dan tim neurovaskular FKUI dan RSCM berhasil menemukan bahwa dengan menggunakan pemeriksaan sederhana seperti trail making test A (TMT A), skrining CVSD dapat dilakukan,” katanya kepada Gatra.com.
Baca Juga: Suplemen Kesehatan Otak Ternyata Tidak Bermanfaat
Menurunya, skrining dengan menggunakan TMT A dapat menunjukkan gangguan awal pada mikrosirkulasi, atau sirkulasi dari darah di bagian terkecil pembuluh darah.
“Saat proses skrining tersebut, orang-orang diminta untuk melakukan satu penyusunan angka dari 1-25. Kita taruh angkanya bisa berurutan maupun berbeda-beda. Kemudian, mereka akan menghubungkan angka-angka tersebut. Apabila hasinya cut off point di atas 54, sudah bisa dinyatakan orang itu terindikasi oleh CSVD,” terang dr. Salim.
Peningkatan usia harapan hidup memberikan tantangan yang harus direspon dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap faktor risiko penyakitnya. Oleh karena itu, diperlukan kepedulian masyarakat dan pemerintah dalam upaya deteksi dini CSVD yang diharapkan dapat mencegahnya berkembangnya penyakit yang menurunkan fungsi organ (degeneratif).