Home Ekonomi Amran: Hari Krida Pertanian Momentum Tingkatkan Kinerja

Amran: Hari Krida Pertanian Momentum Tingkatkan Kinerja

Jakarta, Gatra.com - Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, menyampaikan, Hari Krida Pertanian merupakan momentum untuk terus meningkatkan berbagai capaian sektor pertanian, khususnya untuk lima tahun ke depan.

Mentan dalam keterangan tertulis yang diterima pada Sabtu (22/6), mengatakan, Hari Krida Pertanian tahun ini bertepatan dengan akhir masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), sehingga pihaknya mengamil tema "SDM dan Infrastruktur Menuju Pertanian Berdaya Saing".

Menurutnya, tema ini merupakan refleksi bagi kinerja sektor pertanian selama lima tahun ke belakang dan juga menyusun misi yang akan diemban untuk mengembangkan pembangunan pertanian ke depannya.

Dalam upacara yang berlangsung di Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Amran juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajarannya yang tetap mempunyai semangat yang tinggi demi peningkatan capaian sektor pertanian.

Menurutnya, meski di akhir pemerintahan, jajarannya tetap bersemangat. Buktinya, ketika ia menelepon jajarannya pada dini hari, mereka tetap terjaga dan siap menjalankan tugas dan program-program Kementan demi rakyat Indonesia.

"Saya hubungi, ternyata pukul 3 dini hari Pak Irjen masih terjaga. 'Siap Pak ada perintah?' Saya bilang, enggak ada, cuma tes aja. Apakah spiritnya masih terjaga di penghujung masa bakti kabinet kerja kita ini. Alhamdulillah masih semangat. Pak Wandi [Suwandi, Dirjend Hortikultura] juga demikian," ujarnya.

Amran pun menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf kepada seluruh jajarannya di Kementan, karena kerap kali mengganggu hingga larut malam untuk melakukan koordinasi program-progam kerja.

Amran bersyukur semangat kerja yang selama ini ia bangun bersama seluruh insan Kementan, telah membuahkan banyak pencapaian, di antaranya kinerja ekspor produk pertanian yang meningkat, stok beras di Tanah Air yang melimpah, sehingga harga bahan pokok terkendali pada Ramadan dan Idulfitri kemarin.

"Kementerian Pertanian juga mendapat apresiasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang hadir datang langsung ke sini. Kemarin kami presentasi di Istana, yang dipimpin ketua Wantimpres, dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran pertanian tanpa kecuali," ujarnya, bangga.

Amran juga melaporkan, kehadirannya pada pertemuan menteri-menteri pertanian yang tergabung dalam negara G20 di Niigata, Jepang, tiga pekan lalu untuk menyampaikan perkembangan pembangunan pertanian Indonesia.

"Ada tujuh negara yang ingin sharing, apa sih yang dilakukan pertanian Indonesia. Dan yang menarik juga, ada empat wakil kepala negara, wakil presiden Argentina datang langsung ke sini, ke kantor Kementan dan itu pertama kali dalam sejarah," ungkapnya.

Namun demikian, di antara sederet raihan yang membanggakan, Amran meminta kepada segenap pejabat eselon di lingkungan Kementan menjaga semangat untuk bekerja lebih baik lagi di masa yang akan datang.

"Banyak hal yang dibanggakan, kalau masih ada yang belum sempurna, kita sempurnakan ke depan. Kami titip para pejabat eselon satu, eselon dua, jangan pernah berhenti berbuat yang terbaik buat bangsa dan negara yang kita cintai," imbau Amran.

Hari Krida Pertanian yang diperingati tiap tanggal 21 Juni, selalu dijadikan momen bagi semua yang terlibat dalam usaha pertanian untuk menyampaikan puji syukur atas hasil yang diperoleh serta mengevaluasi kelemahan untuk diperbaiki di masa depan.

Sementara itu, Kepala Biro Humas Kementan, Kuntoro Boga Andri, menyampaikan, selama hampir 5 tahun membangun pertanian. Menurutnya, Mentan Amran selalu menekankan pentingnya kerja keras dan sinergi dengan semua kelompok pemangku kepentingan di sektor pertanian.

Dalam berbagai kesempatan, lanjut Boga, Amran selalu berterima kasih dan mengapresiasi keterlibatan berbagai pihak dalam sejumlah keberhasilan pembangunan pertanian. Terbaru pada kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrenbangtan) 2019, Selasa kemarin (20/6), mentan mengucapkan terima kasih kepada seluruh kepala dinas, provinsi kabupaten se-Indonesia yang hadir atas partisipasinya terhadap produtivitas pangan, peningkatan ekspor, pengendalian inflasi pangan, hingga tingkat kemiskinan yang menurun.

"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), PDB sektor pertanian periode 2014-2018 tercatat naik Rp400 triliun sampai Rp500 triliun. Total akumulasinya mencapai Rp1.370 triliun. Peningkatan PDB pertanian turut didorong oleh peningkatan volume ekspor. Jika pada 2013 ekspor hanya mencapai 33 juta ton, maka pada 2018 ekspor pertanian mencapai 42 juta ton," katanya.

Boga menambahkan, capaian lain yang menjadi catatan penting adalah inflasi pangan yang sangat terkendali. Pada tahun 2017, inflasi pangan bisa ditekan hingga 1,26%. Capaian tersebut menunjukkan inflasi pangan sudah jauh lebih terkendali, terutama bila dibandingkan inflasi pangan tahun 2014 yang mencapai 10,57%.

Peningkatan produksi dan ekspor pertanian, maupun terkendalinya inflasi pangan juga turut diikuti dengan peningkatan kesejahteraan pertanian. Data BPS menunjukkan Nilai Tukar Petani (NTP) tahun 2018 mencapai 102,46, tertinggi selama 5 tahun terakhir.

Peningkatan NTP juga diikuti oleh penurunan tingkat kemiskinan di pedesaan. Persentase jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2018 tinggal 9,66% (25,67 juta orang) dan mengalami penurunan sebesar 0,16% poin terhadap Maret 2018 (9,82%), dan 0,46% poin terhadap September 2017 (10,12%).

"Bila mengacu pada fakta bahwa pelaku usaha pertanian masih terkonsentrasi di perdesaan, data ini bisa dijadikan gambaran bahwa kesejahteraan para pelaku usaha pertanian terus membaik," katanya.