Mesuji, Gatra.com - Dampak Penutupan Jalan Lintas Timur (Jalintim) akibat rusaknya Jembatan Pematang Panggang di Mesuji Lampung, adalah maraknya pelaku kejahatan yang beraksi di sekitar jalur tersebut.
Seperti yang dilakukan dua warga, berinsial NA (28) dan SI (21) yang ditangkap polisi karena melakukan pemalakan atau pungutan liar ke pengendara yang ingin menghindari macet.
Dua pelaku yang semuanya tinggal di Desa Sabuk Rejo, Kecamatan Lempuing, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan itu tertangkap tangan oleh polisi saat beraksi di Desa Suka Mukti Kecamatan Mesuji, OKI.
Menurut Kapolsek Mesuji AKP Darmanson , dari pengakuan tersangka, mereka nekat beralih profesi dari petani menjadi penunjuk jalan dadakan untuk pengendara yang ingin menuju jalan tol Kayuagung - Lampung. Sasaran mereka adalah pengendara yang terjebak macet ketika kemacetan parah terjadi selama jembatan rusak.
Kedua pelaku tersebut meminta imbalan uang sebesar lima ratus ribu hingga satu juta rupiah atas jasa menunjukan jalan kepada pengendara terutama pengguna mobil pribadi.
"Ya, dua warga ini tertangkap tangan kemarin sore saat kami patroli. Mereka lakukan pungli kepada pengendara yang ingin menuju tol," ungkap Darmanson kepada wartawan Jumat (21/06).
Dalam penangkapan tersebut polisi mengamankan satu unit sepeda motor dan uang hasil pungli.
"Mereka baru saja memintai korbannya dengan alasan uang jasa gaet, para tersangka mengaku baru ada dua korban dan tidak ada pemaksaan atau pengancaman," ujarnya.
Darmanson mengatakan memang jarak menuju jalan tol Kayuagung-Lampung cukup jauh, sekitar 25 kilometer dari Jalintim.
Kendati banyak pengendara yang terjebak macet, namun banyak pengendara enggan memutar balik kembali ke daerah Indralaya, Ogan Ilir, justru tak sedikit pengendara yang lebih memilih untuk melewati Jalan Lintas Tengah Sumatera, saat menuju jalan tersebut banyak pengendara terpaksa mengikuti tawaran pelaku untuk ditunjukkan jalan dengan jebakan uang jasa yang besar.
"Kedua pelaku menuntun sopir boncengan pakai motor, begitu tiba di tol di mintai uang," tutup Darmanson.
Sejak amblesnya jembatan Way Mesuji Pematang Panggang beberapa hari lalu telah mengakibat kemacetan panjang di jalan lintas Sumatera menuju Sumatera selatan.
Sementara itu Kapolres Mesuji AKBP Edi Purnomo mengatakan jembatan darurat yang dibangun oleh pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Provinsi Lampung, sementara hanya mampu menahan beban kendaraan mobil pribadi.
"Jembatan darurat sudah bisa dilewati, kendaraan yang bisa melintasinya hanya roda dua, empat, dan minibus," jelas Edi Purnomo.
Edi menyampaikan pada Kamis pagi kemarin jembatan tersebut diuji coba dengan sistem buka tutup, namun sekarang hanya digunakan untuk satu arah guna mengurai kemacetan.
Reporter: Karvarino
Editor: Bernadetta Febriana