Honolulu, Gatra.com - Setelah bertahun-tahun ditentang dan melewati proses hukum panjang, Hawaii mengumumkan pembangunan teleskop segera direalisasikan. Teleskop tersebut memungkinkan para ilmuwan meneliti ruang angkasa dengan jangkauan lebih jauh.
Gubernur Hawaii, David Ige mengatakan proyek Teleskop Thirty Meter dalam waktu dekat akan dibangun. Teleskop tersebut jadi kontroversial, karena dibangun di atas tanah yang dianggap sakral oleh warga setempat.
"Kami akan melanjutkan dengan cara yang menghormati orang-orang, tempat dan budaya yang membuat Hawaii unik. Negara memiliki kewajiban untuk menghormati dan menghormati sumber daya budaya dan alam yang unik di gunung khusus ini," jelas Ige, dilansir dari AP News, Jumat (21/6).
Para ilmuwan mengatakan lokasi dibangunnya teleskop jadi tempat terbaik di bumi untuk penelitian astronomi.
Tetapi para penentang mengatakan bahwa teleskop itu akan menodai tanah suci di atas Mauna Kea, tempat yang penting bagi agama penduduk asli Hawaii.
Seorang aktivis, Kealoha Pisciotta telah beberapa kali memimpin aksi protes. Menurutnya, pemerintah Hawaii bertindak arogan dengan memblokade jalan menuju tempat suci tersebut. Warga Hawaii yang ingin berdoa pun tak bisa ke sana.
"Apa argumen untuk menjatuhkan mereka? Ini sepenuhnya diskriminatif, dan memusuhi penduduk asli Hawaii. Tempat Ini adalah ruang ibadah dan tempat-tempat di mana kita meletakkan persembahan dan doa kita," ungkap Pisciotta.
Pisciotta mengatakan kebebasan beragama warga Hawaii telah dilanggar. Ketika para warga ingin melakukan upacara keagamaan, lanjut Pisciotta, akses menju ke tempat ibadah ditutup.
"Kami sedang bersiap untuk menuju malam ini, untuk ibadah. Pemindahan tempat ibadah kami adalah penodaan dan diskriminsi. Penduduk Hawaii telah menggunakan tempat ini selama bertahun-tahun," ujarnya.
Sementara itu, Jaksa Agung Hawaii, Clare Connors mengatakan putusan Mahkamah Agung Negara Bagian harus dihormati. Namun Ia juga menegaskan kebebasan berpendapat tetap dilindungi, ketika ada masyarakat yang protes.
"Pembangunan teleskop tetap berlangsung. Kita semua bersama-sama dan kita berharap bahwa setiap orang yang datang ke Mauna Kea bertanggungjawab atas tindakan mereka. Keamanan wilayah kita tergantung pada orang-orang yang menghormati hukum," terangnya.