Sleman, Gatra.com - Putri Indonesia 2019 Frederika Alexis Cull mengaku tidak pernah mengenakan kebaya sebelum mengikuti ajang kontes tersebut. Dalam pagelaran busana di Sleman, Jumat (21/6), ia tak keberatan mengulangi penampilannya dan harus mengenakan busana tradisional Jawa itu. Ini tak lain karena busana itu dirancang oleh desainer ternama, Anne Avantie.
Frederika pun merasa senang bisa mengenakan rancangan Bunda Anne, panggilannya pada Anne Avantie. Menurut Frederika, mengenakan kebaya akan memunculkan aura berbeda dari seorang perempuan. “Rasanya beda kalau pakai kebaya,” ujar Frederika di jumpa pers perhelatan "Dari Mata Turun ke Hati", di Sleman City Hall (SCH), Sleman, Kamis (20/6).
Frederika mengatakan, kesediaannya mengenakan kebaya ini sebagai bagian mengenalkan budaya Indonesia. Hal ini juga sebagai persiapan Frederika di perhelatan Miss Universe mendatang. Di ajang kontes kecantikan dunia itu, ia akan mengenakan busana khas Indonesia.
Untuk itu, saat bertandang ke Daerah Istimewa Yogyakarta ini, ia mencari tahu hal ihwal mengenai busana tradisional termasuk kain dan batik khas Sleman dan Yogyakarta.
Dara kelahiran Gold Coast, 20 November 1999 ini sudah tiga kali mengunjungi Yogyakarta. Namun, ajang peragaan busana Anne Avantie ini membawanya pertama kali menyambangi Sleman.
Frederika tak sendiri. Ia akan berlenggak-lenggok di panggung bersama rivalnya, Runner-Up 1 Puteri Indonesia 2019 Jolene Marie Cholock dan Runner-Up 2 Puteri Indonesia 2019 Jesica Fitriana Martasari.
Kali ini mereka bertiga berkolaborasi dan membawa nama “Trio Flores”. Bersama model lain, ketiganya akan memperagakan busana karya Anne Avantie yang dirancang dari batik khas Sleman, batik parijotho.
Peragaan busana bertajuk “Dari Mata Turun ke Hati” ini sebagai pembukaan mal SCH pada Jumat (21/6). Selain peragaan busana, ajang ini menampilkan sejumlah penyanyi dan pertunjukan video mapping.
“Acara 'Dari Mata Turun ke Hati' nanti diharapkan mampu mengangkat potensi yang ada di Sleman. Dengan berdirinya SCH, Sleman tidak hanya dianggap numpang di Yogyakarta saja,” ujar Direktur Utama PT Garuda Mitra Sejati Sukeno selaku pengelola mal tersebut.
Reporter: Abilawa Ihsan