Dvur Kralove, Gatra.com - Lima badak hitam timur yang berada di taman margasatwa di tiga negara Eropa, akan dikembalikan ke habitat aslinya. Rencananya hewan yang terancam punah ini akan segera dikirm ke Rwanda.
Pejabat kebun binatang Dvur Kralove di Republik Ceko mengatakan bahwa rencananya hewan bercula ini akan dibawa menuju Taman Nasional Akagera, Rwanda timur. Tempat itu dinilai yang paling cocok dan aman untuk tiga badak betina dan dua jantan tersebut.
Perjalanan ini akan menjadi pengangkutan badak terbesar dari Eropa ke Afrika. Memindahkan mereka bukanlah hal mudah. Mereka harus ditenangkan beberapa kali selama perjalanan. Rata-rata berat mereka adalah 850 kg sampai dengan satu ton.
Badak-badak ini pertama kali bertemu pada bulan November, yang mana ketiganya sudah lebih dulu berada di kebun binatang Dvur Kralove. Lalu satu badak lagi dari Flamingo Land di Inggris dan satu lainnya dari Ree Park Safari di Denmark.
Salah seorang dokter hewan dan pakar badak dari Zimbabwe, Pete Morkel menyampaikan, meskipun badak-badak ini telah dipersiapkan dengan baik, namun harus tetap waspada. Dia menduga proses pemindahan ini akan sangat menegangkan baginya.
"Tidak mudah memindahkan badak hitam. Mereka adalah hewan pemarah. Mereka bisa menjadi sangat tidak bahagia dengan cepat. Jadi, Anda harus tetap menggunakan jari Anda untuk memeriksa denyut nadi (badak-badak tersebut) dan selalu memeriksa kondisi dan menanggapinya," kata Morkel, dikutip. AP News, Jumat (21/6).
Ketika mereka tiba di Rwanda, badak akan menjalani proses adaptasi yang panjang sebelum mereka diizinkan untuk bebas berkeliaran dan bergabung dengan 18 badak hitam timur yang sebelumnya diangkut ke tempat itu dari Afrika Selatan pada 2017 silam.
Lebih dari 500 ribu orang terbunuh dalam genosida di Rwanda pada tahun 1994. Konflik tersebut juga menghancurkan seluruh populasi singa di sana.
Duta Besar Rwanda untuk Berlin, Igor Cesar, menggambarkan transportasi itu sebagai proses bersejarah. Pemindahan itu terjadi atas upaya negaranya untuk mengembalikan keanekaragaman satwa liar.
Pemburu liar masih menjadi ancaman terbesar bagi badak Afrika. Tindakan tidak bertanggungjawab itu dilakukan untuk memenuhi permintaan cula mereka di pasar ilegal, terutama di Vietnam dan Cina. Sampai hari ini, hanya ada beberapa ratus subspesies badak hitam timur yang tersisa di dunia.