Patna, Gatra.com - Sekitar 120 anak di India timur terserang peradangan otak (Acute Encephalitis Syndrome) bulan ini. Kemiskinan dan tata kelola kota yang buruk disebut sebagai dua penyebab yang seharusnya dapat dicegah terhadap kasus peradangan otak tersebut.
Bahkan di desa Hichara yang terletak di negara bagian Bihar, India, wabah tersebut berkecamuk. Di sana tidak ditemukan toilet, air bersih dan gas untuk memasak. Kondisi lingkungan dan sanitasi yang buruk memperparah keadaan.
"Kami bahkan tidak punya air bersih untuk diminum. Kami mengambilnya dari keran di desa terdekat. Bagaimana kami bisa membeli makanan sehat?," kata ibu tiga anak, Shakeela Khatoon, kepada AFP, Jumat (21/6).
Perempuan 36 tahun itu merasa diabaikan karena ia tidak bisa berbuat banyak untuk memperbaiki keadaan. "Pemerintah tidak peduli dengan kami. Mereka mendatangi kami hanya untuk memberikan suara. Setelah itu kami dilupakan," ujarnya.
Kasus kematian akibat peradangan otak di Bihar ini mengincar anak-anak di bawah 10 tahun yang kekurangan gizi. Kematian terjadi dengan siklus yang sangat cepat.
Selain itu peradangan otak juga disebabkan oleh kontaminasi leci di distrik Muzaffarpur, Bihar. Kebun yang rimbun di daerah tersebut ditanami buah leci dan mengundang anak-anak yang lapar memetik buah.
"Ini adalah leci mentah yang menjadi masalah. Leci tersebut mengandung racun dan jika dimakan oleh anak yang kekurangan gizi akan menyebabkan penurunan glukosa secara tiba-tiba yang memengaruhi otak," kata seorang dokter anak yang telah meneliti fenomena ini, Arun Shah.
Menurut ahli, kontaminasi leci tidak bisa disalahkan, yang semestinya diperhatikan adalah bagaimana orang-orang memiliki akses perawatan kesehatan yang baik.
Survei Kesehatan Keluarga Nasional menjelaskan hampir setengah dari anak balita di Muzaffarpur terhambat pertumbuhannya. Tercatat 60 persen anak menderita anemia dan lebih dari 40 persen mengalami kekurangan berat badan. Sebuah survei dari Kementerian Kesehatan juga menemukan tidak satu pun dari 103 pusat kesehatan utama di Muzaffarpur yang dianggap layak.
Dalam dekade terakhir terungkap 1.350 anak meninggal akibat peradangan otak di negara bagian tersebut, termasuk 355 anak pada 2014. Namun hingga tahun ini kematian telah menurun tajam, seperti dilaporkan Hindustan Times.
"Malnutrisi adalah penyebab utama dan leci hanya bertindak sebagai pemicu. Anak-anak kaya juga menikmati leci, tetapi mereka tidak mati,” ucap Shah.