Washington D.C., Gatra.com - Menurut sebuah penelitian selama 30 tahun, anak-anak yang perhatiannya sering teralihkan ketika taman kanak-kanak (TK) memperoleh gaji yang lebih sedikit, secara rata-rata, pada usia 30 tahunnya daripada teman sekelas mereka yang lebih bisa memperhatikan ketika TK.
Meskipun hasil penelitian ini tampaknya membuat patah semangat bagi sebagian orang, para peneliti yang tulisannya diterbitkan di Journal of the American Medical Association (JAMA) Psychiatry ini menyebutkan bahwa berarti telah dibuktikan adanya indikasi bahwa perilaku seseorang ketika TK bisa dijadikan fokus untuk pembentukan karakter.
"Jika perilaku ini diketahui cukup awal, mungkin anak-anak dapat belajar menjadi lebih perhatian dari waktu ke waktu. Hal yang dapat membantu kehidupan mereka di kemudian hari," ucap para peneliti tersebut, seperti dilaporkan Live Science, Jumat (21/6).
Baca Juga: Guru Tahfidz Alquran Bakal Digaji Rp1,8 juta Sebulan
Selain itu, tingkat agresi fisik ketika TK (berkelahi, menggertak, menendang, dan menggigit) dan kebandelan (tidak patuh, menolak untuk berbagi bahan, menyalahkan orang lain, tidak pengertian, dan bertindak menjengkelkan) juga dikaitkan dengan pendapatan yang lebih rendah.
"Hubungan antara perilaku masa kanak-kanak dan penghasilan masa depan ini tidak mengejutkan, " tulis para peneliti lagi.
Anak-anak yang berkelahi dengan teman sebayanya ketika TK cenderung lebih ceroboh dalam pekerjaan mereka nantinya. Mereka yang kerap tidak mengikuti instruksi dan tidak menyelesaikan tugas cenderung berprestasi buruk di sekolah lanjutannya dan kemudian di tempat kerjanya sebagai orang dewasa.
Penelitian ini diterbitkan pada 19 Juni 2019 di JAMA Psychiatry. Para peneliti yang terlibat adalah Francis Vergunst, Richard E. Tremblay, Daniel Nagin, Yann Algan, Elizabeth Beasley, Jungwee Park, Cedric Galera, Frank Vitaro, dan Sylvana M. Côté.