Home Internasional Jaga Perbatasan Timor Leste, Ratusan Personel TNI Jambi Latihan Pra-Tugas

Jaga Perbatasan Timor Leste, Ratusan Personel TNI Jambi Latihan Pra-Tugas

Jambi, Gatra.com - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) II Sriwijaya, Mayjen TNI Irwan meminta kepada 450 personel Satgas Yonif Raider 142 Ksatria Jaya serius mengikuti latihan pra-tugas dalam rangka pengamanan perbatasan (Pamtas) Republik Indonesia (RI) - Republik Democratic Timor Leste (RDTL) di wilayah Nusa Tenggara Timur.

"Latihan ini menjadikan sebagai prajurit profesional dan berhasil dalam penugasan," ujar Pangdam, Mayjen TNI Irwan yang dibacakan oleh Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam), Brigjen TNI Syafrial.

Kapenrem 042 Gapu, Mayor Inf Firdaus menyebutkan, hal tersebut ditegaskan Kasdam, Brigjen TNI Syafrial pada kegiatan pembukaan latihan pra-tugas di lapangan sepakbola PT Bumi Sawit Utama Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Rabu (19/6) kemarin.

Pada kesempatan tersebut, kata Firdaus, Brigjen Syahrial menerapkan motto latihan, yakni lebih baik mandi keringat dalam latihan daripada mandi darah di medan pertempuran. Kemudian, berpesan kepada prajurit tetap memperhatikan faktor keamanan mencegah terjadinya kerugian personel maupun materiil.

"Pada latihan pra-tugas itu, personel dibekali berbagai materi yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan tugas sebagai satgas operasi. Ini sangat menunjang kelancaran serta kesuksesan dalam pelaksanaan tugas pada Juli mendatang," kata Firdaus.

Firdaus menambahkan, mereka ditugaskan di perbatasan negara selama 9 bulan, juga salah satu tugas pokok TNI Angkatan Darat dalam operasi militer selain perang sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 yakni menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah, serta melindungi segenap bangsa Indonesia.

"Latihan ini berlangsung selama 12 hari. Ini upaya pimpinan untuk meningkatkan kemampuan dan menguji kesiapan operasi satgas Yonif R 142/KJ dalam pengamanan perbatasan darat RI-RDTL tahun anggaran 2019 secara berhasil dan berdaya guna. Latihan secara realistis, berat, tetapi terukur dan menantang sehingga prajurit terbiasa menghadapi kerasnya daerah penugasan," ucap Firdaus.

797