Bandung, Gatra.com - Video Rahmat Baequni terkait sejumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal lantaran diracun membuat heboh di dunia maya. Isi ceramah tersebut mendapat tanggapan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko.
Mantan Panglima TNI itu meminta Rahmat Baequni agar tidak berbicara asal-asalan "Apalagi dia ustaz, ngomongnya jangan ngawur, saya harus tegas," ujar Moeldoko di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Kamis (20/6).
Menurutnya, tidak etis jika kembali menguak meninggalnya sejumlah petugas KPPS tersebut. Terlebih, perkara gugurnya para pahlawan demokrasi tersebut sudah usai setelah diketahui penyebabnya yaitu terkait kesehatan akibat beban kerja berlebih.
"Kita sudah undang dari pihak terkait, sudah sangat clear bahwa meninggalnya teman-teman di TPS itu status kesehatan adalah meninggal yang wajar. Ini yang ngomong menteri loh, karena kecapekan," katanya.
Ia mengajak semua pihak agar tidak menyebarkan berita bohong yang dapat memicu keresahan di masyarakat. Termasuk info mengenai meninggalnya petugas KPPS tersebut. Sebab, akan ada banyak pihak yang tersakiti, terutama para keluarga yang ditinggalkan.
"Bahasanya itu justru yang meracuni masyarakat. Saya tidak suka bahasa yang seperti itu, kasihan masyarakat, dan kasian keluarganya itu sudah rela," pungkasnya.
Saat ini, polisi sedang melakukan penyelidikan video ceramah dari Rahmat Baequni tersebut. Berkas tersebut telah dilimpahkan ke Polda Jawa Barat dan akan segera dilakukan gelar perkara.