Jakarta, Gatra.com – Tantrum adalah kondisi di mana anak-anak yang masih balita meluapkan kemarahannya yang meledak-ledak. Kondisi tersebut terjadi saat mereka berusia 3 tahun. Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang RS Pondok Indah, dr. Catharine M. Sambo, Sp. A (K) menyarankan agar orang tua lebih berkepala dingin dalam menyikapinya.
“Keadaan anak yang tantrum ini merupakan proses dari tumbuh dan kembang anak ya, makanya harus terjadi. Biasanya, anak-anak yang tantrum ini disebabkan karena mereka tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Tapi bukan berarti orang tua lengah dan justru memanjakan,” katanya saat acara diskusi media di Meradelima, Jakarta Selatan, Kamis (20/6).
Menurutnya, orang tua tidak perlu mengikuti keinginan anak yang dirasa tidak begitu penting. Namun, orang tua sebaiknya melatih anak untuk mengkomunikasikan apa yang sebenarnya membuat sang anak marah tanpa berkonflik.
“Saat tantrum, orang tua bisa membantu menenangkan anaknya. Jangan membawa anak di tengah atensi, tetapi ajak anak ke tempat yang lebih tenang dan bicaralah apa yang sebenarnya dia inginkan. Pelajaran ini juga baik untuk perilakunya kedepan,” jelas dr. Catharine.
Sementara itu, tantrum juga akan terjadi saat anak-anak berada di dalam pesawat. Bisa ketika sedang take off dan landing, maupaun turbulensi. Nah, dalam keadaan tersebut, anak-anak akan tantrum karena merasa sakit telinga dan tidak nyaman.
“Bagi yang punya bayi atau balita saat berada di penerbangan, sudah menyiapkan susu terlebih dahulu sebelum tantrum ketika akan take off, landing dan turbulensi. Begitu pun dengan yang sudah berusia anak-anak bisa dipersiapkan dengan minum air putih atau makan permen,” imbuhnya.