Jakarta, Gatra.com - Jakarta City Philarmonic (JCP) kembali mengadakan orkestra musik klasik di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (19/6). Untuk konser edisi ke-21 ini, JCP mengusung tema Schumanniade, di mana sebelumnya dalam konser edisi ke-20 JCP mengangkat tema Serenade.
Judul tema Schumanniade ini terinspirasi dari salah satu komposer Eropa Barat, yakni Robert Schumann. Kemudian kata -iade berasal dari istilah Schubertiade, yakni perkumpulan penggemar komposer musik klasik Franz Schubert. Maka, arti sesungguhnya dari Schumaniade adalah pementasan karya-karya Schumann yang dirayakan bersama.
Dalam konser yang berlangsung selama 120 menit ini menampilkan karya dari tiga komposer, yakni Mochtar Embut, Robert Schumann serta Adi Morag. Kemudian sebagai pengaba konser adalah Budi Utomo Prabowo.
Pembawa acara yang juga sebagai musisi, Eric Awuy mengatakan bahwa kali ini konser tidak menitikberatkan kepada komposisi lagu. Namun, lebih kepada sang komponis, Robert Schumann.
"Schumann tidak mempunyai satu karya atau melodi yang bisa dinyanyikan dengan sederhana begitu saja. Ciri-ciri musiknya, sangat menyatu dengan kehidupan, dia lebih melibatkan manusia keseluruhannya, jadi karakter manusiawinya yang muncul. Jadi, misalnya kita ambil karakter seperti Beethoven orangnya sangat ekspresif dan semangat, jadi musiknya itu terasa sekali di musiknya kalau dia lagi marah atau senang, itu muncul musiknya," ujarnya dalam acara pembukaan konser di lokasi, Jakarta, Rabu (19/6).
Masuk ke dalam konser, untuk pertunjukan pertama, para penonton yang hadir disuguhkan dengan karya Mochtar Embut berjudul Suita Kaliurang yang memiliki empat bagian musik, yaitu Getuk Lindri, Rumah Gadang, Merapi dan Keluarga Pak Pawira. Karya ini sebetulnya dimainkan oleh piano tunggal.
Karya yang diubah formatnya tersebut pun tersinkronisasi dengan indah yang juga kental akan nuansa tradisional Indonesia. Perubahan format piano tunggal yang menjadi orkestra ini diusung oleh Fafan Isfandiar.
Berpaling dari komposer nasional, kali ini giliran karya Schumann yang ditampilkan berjudul Piano Concerto in A Minor, Op.54 dengan diiringi pianis, Harimada Kusuma.
Atmosfer perubahan suasana hati menjadi ciri khas dalam konserto piano ini. Konserto ini dibuka dengan introduksi dramatik bagaikan bermain arung jeram. Karya ini penuh dengan martabat, di mana seluruh alunan musik terjalin, penuh kontemplasi serta diibaratkan layaknya eskapisme hati atau memfokuskan diri kepada hal yang menyenangkan.
Bagian kedua menampilkan melodi yang menenangkan dan juga kesedihan hati, seperti kejujuran perasaan dan kerinduan yang amat dalam. Kemudian untuk bagian terakhir, kembali ke melodi awal yang sangat kuat, riang dan penuh kegembiraan.
Setelah dipenuhi aura penuh semangat, kali ini giliran karya Adi Morag berjudul Octabones for Two Marimbas yang dimainkan dengan alat musik Marimba. Karya ini diaransemen ulang oleh Alfin Satria dan Algi Dilanuar.
Kreasi Adi Morag ini memiliki empat bagian, yakni komposisi allegro yang sarat antusiasme dan rangkaian melodi gesit, kemudian untuk bagian kedua agak sedikit melambat, lalu selanjutnya adalah bagian ketiga yang kembali ke tempo awal, namun kali ini alat musik tersebut dimainkan dengan gagang pemukul marimba. Untuk bagian terakhir, tempo agak sedikit melambat dan ditutup dengan elegan.
Karya terakhir yang ditampilkan adalah milik Schumann berjudul Sympony No.2 in C Major, Op.61. Ini merupakan simponi ketiga dari empat simponi yang dilahirkan Schumann. Para penonton yang hadir pun terbius dengan penampilan orkestra tersebut yang dimeriahkan dengan tepuk tangan yang tiada hentinya.
Konser yang ketiga ini merupakan rangkaian konser orkestra Kota JCP 2019 dan bekerja sama dengan Dewan Kesenian Jakarta dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Konser ini diisi oleh para musisi handal berjumlah 58 orang.
Acara ini dihadiri oleh ratusan orang dan didominasi oleh kaum milenial. Salah satu yang hadir menyaksikan konsert tersebut adalah Ketua Komite Musik Dewan Kesenian Jakarta, Anton Hoed, Ketua Dewan Kesenian Jakarta, Danton Sihombing dan calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno.