Tebo, Gatra.com - Meski sempat terjadi polemik, kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) pengadaan barang dan jasa (BPJ) untuk Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) desa, di Kabupaten Tebo resmi digelar, Rabu (19/6).
Pantauan Gatra.com, kegiatan Bimtek yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pemerintahan dan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Tebo, Suyadi di aula utama kantor Bupati Tebo, tampak sepi peminat atau peserta.
Baca Juga: Biaya Bimtek Desa di Tebo Dinilai Terlalu Mahal, Rp5,5 Juta Per Orang
Dari 107 desa se-Kabupaten Tebo, hanya sekitar 28 desa yang mengirimkan utusan untuk mengikuti pembukaan Bimtek tersebut. Dari 12 kecamatan, ada 3 kecamatan yang desanya sama sekali tidak mengirimkan peserta yakni Kecamatan Tebo Tengah, Kecamatan VII Koto Ilir dan Kecamatan Muara Tabir.
"Memang banyak desa yang tidak hadir pada acara pembukaan Bimtek ini, tapi tidak tahu juga apakah mereka tidak ikut atau nanti mereka langsung melakukan registrasi peserta saat di Bungo nanti," kata salah seorang peserta yang mengikuti acara pembukaan Bimtek.
Baca Juga: Kejari Tebo: Bimtek Desa Harus Sesuai Aturan dan Bisa Dipertanggungjawabkan
Kepala DPMD Tebo, Suyadi dalam arahannya mengatakan, tidak ada paksaan bagi desa untuk mengikuti kegiatan Bimtek ini. "Bila merasa sudah pintar boleh tidak ikut Bimtek. Tapi kalau merasa butuh dan ingin pintar, silakan diikuti. Yang jelas ini tidak dipaksakan," kata Suyadi.
Diketahui, Bimtek desa ini dilaksanakan selama tiga hari dua malam mulai dari 19-21 Juni 2019 di hotel Semangi Kabupaten Tebo. Sebelumnya, masing-masing peserta dikenakan biaya sebesar Rp5,5 juta per orang. Karena dianggap terlalu mahal, akhirnya panitia pelaksana mengurangi biaya peserta menjadi Rp4,5 juta per orang.
Baca Juga: Biaya Bimtek Dikurangi Menjadi Rp4,5 Juta Per Peserta