Semarang, Gatra.com - Adanya rencana penutupan lokalisasi Argorejo di kawasan Kalibanteng Semarang berdampak pada menurunnya jumlah pengunjung ke kompleks lokalisasi.
Hal itu disampaikan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lentera ASA Semarang, Ari Istiadi, saat mengunjungi lokalisasi tersebut pada Rabu (19/6), Menurut LSM yang peduli lokalisasi Argorejo itu, baik warga binaan yang bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK) maupun para pengunjung bersikap menunggu kebijakan pemkot,
"Sekarang ini kondisinya sepi. Para penghuni mulai waswas karena komplek menjadi sepi," kata Ari.
Adanya kebijakan dari Pemkot yang berencama menutup komplek lokalisasi, menurut Ari akan berdampak bagi penghuni. "Kami merasa prihatin atas situasi ini karena ini berdampak sangat kompleks, tidak hanya dari segi ekonomi, namun juga berdampak sosial dan psikologis bagi warga" kata Ari.
Dampak sosial, kata Ari, dikhawatirkan para PSK itu akan beroperasi di luar komplek sehingga menyebar di jalan-jalan kota Semarang. Sedangkan dampak psikologis, tentunya ini akan membuat tertekan bagi para penghuni yang mempunyai utang yang khawatir tidak bisa dibayarkan karena ditutupnya komplek Lokalisasi.