Samosir, Gatra.com – Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) konsisten dalam melestarikan Kawasan Danau Toba (KDT). Hal itu ditunjukkan lewat beragam kegiatan yang dikemas dalam Eko Pastoral Care.
Setelah menggelar ibadah serentak khusus mendoakan pemulihan ekosistem KDT, Minggu (2/6) lalu, unsur pimpinan gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) menabur benih ikan di Danau Toba, di Kecamatan Simandindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Selasa (17/6).
Kepala Departemen Marturia HKBP, Pdt Anna Ch Vera Pangaribuan kepada Gatra.com, mengatakan, tabur benih ikan sebagai lanjutan dari ibadah serentak 128 resort gereja HKBP yang ada di KDT. Anna mengaku prihatin dengan kondisi KDT saat ini. Air sudah tercemar dan hutan-hutan penyangga KDT semakin gundul, bahkan kehidupan masyarakatnya semakin miskin meski alamnya kaya. “Kehadiran HKBP di Danau Toba harus membawa kebaikan. Mulai dari pelestarian alam, budaya dan pendampingan masyarakat,” katanya, Rabu (18/6).
Ikan yang ditabur disebutnya 70 ribu ekor. Selain itu, 5 Juli mendatang akan dilakukan lagi penaburan 100 ribu benih ikan. Pada kegiatan mendatang sekaligus direncanakan diskusi panel bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Kabupaten Tobasa terkait kerusakan KDT dan hutan penyangganya.
Perempuan yang pernah menjadi akademisi pastoral tersebut menyatakan bahwa kondisi KDT semakin parah. Dipenuhi sampah, limbah hingga airnya tak lagi dapat dikonsumsi. "Baunya pun sudah tidak sedap, Masyarakat kita harapkan menjaga dan tidak mengotorinya,” katanya.
Eko Pastoral Care adalah sebuah refleksi dari pemahaman akan hidup yang bersaksi akan kasih Kristus ditengah-tengah dunia. Serta merupakan tri tugas panggilan gereja yang bergerak dibidang Koinonia, Maturia dan Diakonia. Tritugas ini bergerak melalui persekutuan, kesaksian dan pelayanan, secara khusus kesaksian atau pemberitaan Injil kepada seluruh makhluk adalah tugas pelayanan marturia.
“Hal itulah yang mendorong Departemen marturia melaksanakan kegiatan eko pastoral care atau yang dikenal kepedulian akan lingkungan hidup di KDT. HKBP selaku lembaga gereja akan tetap konsisten melakukan hal seperti ini KDT,” katanya.