Jakarta, Gatra.com- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu akan mengelar Forum Perdamaian dan Festival Pranata Adat dan Budaya untuk perdamaian di alun-alun Kabupaten Situbondo, Dawuhan Situbondo, Jawa Timur pada 20 hingga 22 Juni 2019 mendatang.
"Kegiatan ini kami agendakan untuk mendorong peningkatan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan Indonesia yang berbasiskan pada nilai-nilai keragaman budaya bangsa," kata Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu, Kemendesa PDTT Aisyah Gamawati dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/6).
Baca juga: Kemendes PDTT Dorong Festival Sindoro-Sumbing Jadi Pusat Studi Desa
Festival ini akan diawali dengan forum perdamaian yang akan menghadirkan sejumlah tokoh lintas agama dari Forum Kerukunan Umat Beragama, Forum Pembauran Kebangsaan, Pemuda Anshor, Pagar Nusa, Pemuda Katolik, Pemuda Hindu serta Pemuda Protestan. “Seluruh rangkaian festival pranata adat yang kami selenggarakan selalu didahului oleh forum perdamaian," kata Aisyah.
Selain itu, sejumlah kesenian nusantara akan ditampilkan forum yang sudah mulai digelar sejak 2015 silam tersebut. Seperti tari landung, arak-arakan komantan korong, serta wayang kerte, dolanan anak, dan pawai ancak. Juga kesenian ohjung situbondo, pawai petik laut, hingga Best Situbondo Carnival.
Sebagai informasi, gelaran serupa telah diselenggarakan di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Selatan, dan Kabupaten Ende Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Pencairan Dana Desa Macet, Kemendes PDTT Terjunkan Tim Monev Terpadu
Sementara itu, Ketua pelaksana kegiatan yang menjabat sebagai Direktur Penanganan Daerah Pasca Konflik Kemendesa PDTT, Hasrul Edyar mengatakan bahwa pihaknya berharap kegiatan ini dapat mempererat kohesi sosial untuk merawat kondisi perdamaian di desa.
“Dalam forum ini juga akan dilakukan serangkaian metode analisis terhadap penyebab utama sumber konflik yang kemudian akan dirumuskan bersama upaya pencegahan dan penghentian konflik," katanya.
Ia pun memberi harapan besar bahwa rangkaian ini dapat dapat bersama-sama mencari alternatif solusi baik dengan melakukan koordinasi dengan pihak terkait maupun memberi masukan dalam program perencanaan dan pembangunan desa.