Washington DC, Gatra.com - Plt Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Patrick Shanahan, turun dari jabatannya sebagai petinggi Pentagon. Ini akibat munculnya laporan kekerasan yang terjadi di dalam internal keluarganya.
"Sangat disayangkan, situasi keluarga yang menyakitkan dan sangat pribadi sejak lama terjadi kembali," ungkap Shanahan dilansir Reuters.
Melihat peristiwa ini, Presiden AS Donald Trump mengangkat Sekretaris Angkatan Darat AS, Mark Esper untuk menggantikan Shanahan sebagai Plt Menteri Pertahanan sementara. Trump mengatakan, akan ada kemungkinan untuk mencalonkan mantan eksekutif dan veteran tentara Raytheon ke posisi Menteri Pertahanan AS.
Sebelumnya, Shanahan (56), diangkat menjadi Plt Menteri Pertahanan karena Jim Mattis yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan sebelumnya mengundurkan diri akibat perbedaan kebijakan dengan Trump.
Akibat keterlibatan dalam kekerasan rumah tangga, Shanahan dijadwalkan akan menghadiri pertemuan dengan senator AS untuk memberikan penjelasan. Bahkan FBI ikut andil dalam pemeriksaan terkait kekerasan dalam rumah tangga yang melibatkan Shanahan dengan mantan istrinya.
Dalam laporan di USA Today, Shanahan menjelaskan bahwa ia tidak pernah menyentuh mantan istrinya. Sementara itu, The Washington Post juga melaporkan bahwa anak laki-laki Shanahan diduga ikut melakukan kekerasan terhadap ibunya.
“Hal-hal buruk bisa saja terjadi pada keluarga yang baik. Ini sebuah tragedi. Laporan insiden tersebut bisa menghancurkan hidup anakku," ucap Shanahan.
Shanahan dikenal sebagai tokoh yang menonjol terkait ketegangan antara AS dan Iran yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Shanahan juga yang membuat kebijakan untuk mengirim sekitar 1.000 tentara ke Timur Tengah.
Pemimpin Senat Demokrat, Chuck Schumer mengatakan hilangnya kepemimpinan dalam Kementerian Pertahanan AS merupakan saat yang buruk bagi AS.
“Ini adalah masa yang sangat sulit, dengan semua yang terjadi di Iran dengan provokasi dan serangan balasan. Kosongnya posisi Menteri Pertahanan saat ini akan menimbulkan kekacauan dalam pemerintahan," katanya.
Shanahan adalah pejabat pelaksana tugas terpanjang dalam sejarah sebagai menteri pertahanan. Shanahan juga diketahui tidak memiliki pengalaman sebelumnya dalam masalah keamanan nasional.