Pekanbaru, Gatra.com - Keinginan Gubenur Riau, Syamsuar, menghidupkan kembali Dinas Perkebunan (Disbun) mendapat respon positif dari Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo).
Berbincang dengan Gatra.com, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Apkasindo Gulat Medali Emas Manurung menyebut, kehadiran Organsisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk membantu Gubernur Riau mengurusi perkebunan sudah menjadi keharusan. Apalagi kata Gulat, Riau yang menjadi sentra perkebunan kelapa sawit di Indonesia, membutuhkan curahan perhatian dari Pemprov Riau.
"Faktanya kebun sawit terluas di Indonesia itu ada di Riau. Dari data yang kami punya, hingga 2018, luas kebun kelapa sawit di Riau sudah mencapai 4,4 juta hektar. Angka tadi menjadi 31 persen dari total sekitar 14 juta hektar kebun kelapa sawit di Indonesia," terangnya.
Nah, luasan yang di Riau tadi, kebun kelapa sawit petani kata Gulat, mencapai 55,41 persen. Ini menjadi pertanda bahwa kelapa sawit telah berperan penting bagi perekonomian masyarakat.
"Patut dan sangat pantas kalau Riau punya dinas khusus yang mengurusi sektor perkebukan. Propinsi lain saja yang luas perkebunan sawit nya hanya 800 ribu hektare, punya Dinas Perkebunan, tidak digabung-gabung dengan dinas lain," katanya.
Gulat kemudian berpesan, jika nanti dinas perkebunan jadi dibentuk, Apkasindo berharap Gubenur Riau mempercayakan posisi Kepala Dinas Perkebunan kepada orang yang paham seluk beluk perkebunan, termasuk tanamannya. Biar Visi dan Misi gubernur bisa diterjemahkan oleh si kepala dinas dengan baik dan cepat.
Tiga tahun lalu, Dinas Perkebunan masih berkantor di kawasan jalan Sudirman Pekanbaru. Namun entah kenapa kemudian, dinas yang terakhir dipimpin oleh Feri HC itu digabung menjadi Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan. Dinas ini berkantor di kawasan jalan HR Soebrantas, Pekanbaru.