Home Internasional UNHCR Ungkap Ada 14.000 Pengungsi dari Luar Negeri di Indonesia

UNHCR Ungkap Ada 14.000 Pengungsi dari Luar Negeri di Indonesia

Jakarta, Gatra.com - Perwakilan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) di Indonesia menyebut angka total ada lebih dari 14.000 pengungsi dari berbagai negara yang ada di Indonesia.

"Jumlahnya 14.000 orang berasal dari sebagian besar lebih dari 50% Afghanistan, Somalia, Myanmar, Iran, Iraq, Pakistan, total 40 negara. Mereka berada di Indonesia diterima oleh pemerintah kita," ungkap Public Information Officer UNHCR Mitra Suryono kepada Gatra.com disela acara World Refugee Day Fair di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Selasa (18/6).

Mitra menceritakan bahwa para pengungsi pergi dari negara asalnya karena ada konflik atau jiwanya terancam sehingga terpaksa lari ke negara lain.

Setiap ada pengungsi di suatu negara, institusi yang harus memberikan perlindungan ialah negara. Dan Mitra menyebut UNHCR ditunjuk pemerintah untuk mengelola para pengungsi yang ada di Indonesia.

"Indonesia negara yang baik yang tidak pernah menolak kedatangan refugee. Mereka tinggal sementara, selama tinggal sementara disini, disitulah UNHCR dan partner memberdayakan mereka," tutur Mitra.

Kendati tinggal sementara di Indonesia, Mitra mengatakan tidak ada batasan waktu yang pasti. Sebab mereka harus menunggu mendapatkan suaka dari negara yang bisa memberikan kewarganegaraan, atau kembali ke negara asal ketika konflik usai.

"Mereka pengungsi, mereka berakhir kalau menemukan solusi jangka panjang, yakni penempatan di negara ketiga seperti AS, Kanada, Australia, jumlah di seluruh dunia hanya 20 negara resettlement country yang bisa menerima mereka. Selama disini status mereka pengungsi, waktu yang dibutuhkan bisa sangat lama," kata Mitra.

Selama berada di Indonesia, para pengungsi diberdayakan oleh UNHCR dan partnernya seperti International Organzation for Migration (IOM), Save The Children, Dompet Dhuafa, Church World Service dan sebagainya.

"Selama tinggal sementara disini, disitulah UNHCR dan partner memberdayakan mereka. Sayang mereka datang tapi anak-anak dan pemudanya tidak belajar, yang keahlian tidak diasah. Intinya peran kita adalah mereka tidak dipulangkan paksa, dan bagaimana mereka tetap menjalankan kehidupan normal sebagai manusia biasa," kata Mitra.

316

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR