Jambi, Gatra.com - Dansatgas Karhutla Provinsi Jambi, Kolonel Arh Elphis Rudy menyebutkan, musim kemarau diperkirakan masuk pada akhir bulan Juli sampai September 2019.
"Kita sudah berupaya mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Jambi di antaranya melakukan sosialisasi dengan mengajak masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar hingga dilakukannya patroli rutin oleh aparat TNI bersama instansi terkait di lapangan," ujar Elphis Rudy, usai menggelar Halal Bi Halal bersama Forum Wartawan Garuda Putih di Makorem 042 Gapu, Selasa (18/6)
Menurut Elphis, 99,99 persen penyebab karhutla sengaja dibakar oleh manusia. Pekan depan, pihaknya akan menggelar rapat bersama BPBD dan instansi terkaitnya untuk persiapan menaikan status Karhutla mempersiapkan pencegahan kebakaran hutan untuk menghadapi musim kemarau di tahun 2019.
"Rapat persiapan tersebut dilakukan karena sudah mulai terdapat titik panas di wilayah Jambi. Setelah status di naikan, itu akan kita pantau setiap saat serta menggelar rapat evaluasi bersama instansi terkait setiap hari Jam 9 pagi di posko utama Makorem Jambi," katanya.
Selain itu, Komandan Korem 042 Gapu ini menyebutkan, pihaknya juga mengantisipasinya melalui tim patroli pesawat tanpa awak atau drone dalam upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Drone ini mempunyai daya jelajah jauh kilometer. Menurut Elphis, ketika drone menemukan titik api, maka petugas langsung memadamkan kebakaran sehingga tidak menyebar.
"Patroli drone dilakukan di masing-masing wilayah. Dengan drone deteksinya akan lebih cepat dan pemadaman pun lebih cepat. Saya sebagai Dansatgas menargetkan tidak ada lagi kebakaran yang besar di wilayah Jambi, kalaupun ada langsung segera dipadamkan sebelum menjadi besar," kata Elphis.