Home Internasional Fasilitas Turki Diserang, Suriah Hindari Perang dengan Turki

Fasilitas Turki Diserang, Suriah Hindari Perang dengan Turki

Idlib, Gatra.com - Menteri Luar Negeri Suriah mengatakan, negaranya tidak ingin melihat pertempuran dengan Turki. Ketegangan muncul setelah salah satu pos observasi Turki di wilayah Idlib, Suriah, diserang oleh pasukan pemerintah Suriah. Hal ini disampaikan pada Selasa (18/6).

Rusia, yang merupakan pendukung Presiden Suriah Bashar Al-Assad, dan Turki, yang menjadi pendukung pemberontak, turut mensponsori pakta de-eskalasi untuk wilayah Idlib. Namun kesepakatan itu goyah dalam beberapa bulan terakhir. Hal itu memaksa ratusan ribu warga sipil mengungsi. Daerah itu adalah benteng terakhir pemberontak anti-pemerintah yang tersisa setelah delapan tahun perang saudara yang terjadi di negara tersebut.

“Kami berharap militer kami dan militer Turki tidak berperang. Ini adalah sikap kami, " ujar Menteri Luar Negeri Suriah, Walid Al-Moualem, dikutip Reuters.

"Yang kami lawan adalah teroris, terutama di Idlib, yang merupakan wilayah Suriah, bagian dari negara kami," kata Moualem dalam ungkapan persnya.

Kekuatan dominan di wilayah Idlib adalah Tahrir al-Sham, inkarnasi terbaru dari mantan Front Nusra yang merupakan bagian dari Al-Qaeda hingga tahun 2016.

"Pertanyaannya sekarang adalah apa yang ingin dilakukan Turki di Suriah? Turki menduduki bagian dari tanah Suriah, dan menempatkan militernya di wilayah-wilayah tertentu Suriah," tambah Moualem.

"Apakah mereka melindungi Front Nusra? Apakah mereka melindungi pasukan teroris tertentu, termasuk Gerakan Islam Turkestan Timur? Pertanyaan ini perlu ditanyakan kepada Turki, apa tujuan sebenarnya mereka? Kami memerangi kelompok dan organisasi teroris itu. Seluruh dunia percaya bahwa orang-orang yang kita lawan adalah teroris," lanjutnya.

Sejak April lalu, pasukan pemerintah Suriah telah meningkatkan penembakan dan pemboman di daerah itu dan menewaskan puluhan orang. Para pemberontak mengatakan tindakan pemerintah adalah bagian dari kampanye serangan yang akan melanggar pakta de-eskalasi.

Pemerintah dan sekutu Rusia-nya mengatakan tindakan itu sebagai tanggapan atas pelanggaran pemberontak, termasuk kehadiran pejuang di zona demiliterisasi. Cina telah lama mendesak agar mendapatkan resolusi diplomatik untuk perang saudara yang terjadi di Suriah.

 

 

 

712