New Jersey, Gatra.com - Perubahan iklim membuat bakteri pemakan daging di lautan menyebar hingga ke pantai. Baru-baru ini dilakukan sebuah penelitian terhadap lima kasus infeksi yang disebabkan bakteri pemakan daging menimpa sejumlah orang yang terpapar di Teluk Delaware, antara Delaware - New Jersey.
Dikutip livescience, Infeksi semacam itu sangat jarang terjadi di Teluk Delaware. Bakteri dengan nama Vibrio vulnificus, lebih menyukai perairan yang lebih hangat, seperti Teluk Meksiko.
"Kami menghimbau para dokter harus mulai menyadari adanya kemungkinan bahwa infeksi V. vulnificus saat ini lebih sering terjadi di luar wilayah geografis tradisional," sebut para peneliti dari Universitas Rumah Sakit Cooper di New Jersey yang penelitiannya diterbitkan oleh jurnal Annals of Internal Medicine.
V. vulnificus hidup di perairan laut yang suhunya berada di atas 55 derajat fahrenheit (13 derajat celsius). Infeksi terjadi jika mengkonsumsi makanan laut yang terkontaminasi atau memiliki luka terbuka yang bersentuhan langsung dengan air laut yang mengandung bakteri ini.
Infeksi V. vulnificus menimbulakan gejala ringan, namun masuk ke dalam aliran darah dapat mengancam jiwa. V. vulnificus dapat menyebabkan necrotizing fasciitis, sebuah infeksi "daging termakan" yang dapat dengan cepat menghancurkan jaringan kulit dan otot. Ini dapat mengakibatkan amputasi atau bahkan kematian.
Para peneliti mencatat bahwa dari 2008 hingga 2016, rumah sakit mereka hanya melihat satu kasus infeksi V. vulnificus. Tetapi pada musim panas 2017 dan 2018, jumlah itu melonjak menjadi lima kasus.
Untuk mencegah infeksi V. vulnificus, Center for Dieseas Control and Prevention (CDC) merekomendasikan bahwa orang dengan luka terbuka agar menghindari kontak dengan garam atau air payau atau menutupi luka mereka dengan perban tahan air. Untuk mengurangi kemungkinan tertular penyakit, disarankan untuk menghindari makan kerang mentah atau setengah matang. CDC juga mencatat bahwa bakteri ini tidak akan menyerang orang yang memiliki sistem imun yang kuat.