Semarang, Gatra.com - Indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH) di Jawa Tengah cukup baik, yakni sebesar 66,59 dari skor 100. IKLH menggambarkan kondisi lingkungan hidup yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi secara umum kualitas lingkungan hidup.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jawa Tengah (Jateng), Teguh Dwi Paryono, mengatakan, indikator IKLH meliputi penilaian atas kualitas udara, air, dan tutupan hutan.
“Berdasarkan IKLH 2018, kualitas udara di Jateng sebesar 82,97, kualitas air sebesar 51,34, dan tutup lahan sebesar 65,74,” katanya pada Bedah Buku dan Diskusi bertema “Udara Bersih dan Pembangunan Berkelanjutan” yang diadakan Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Undip di Semarang, Selasa (18/6).
Menurut ia, kualitas air memang masih paling rendah sehingga ke depan perlu terus ditingkatkan agar bisa mencapai di atas 60. “Ke depan IKLH Jateng harus lebih baik lagi agar bisa mendukung pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Ketua Panitia Bedah Buku dan Diskusi, Dr. Sudarno Eng, mengatakan, kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup 2019.
Kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun tersebut merupakan bentuk kepedulian Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Undip terhadap lingkungan hidup.
Kegiatan itu dimaksudkan untuk meningkatkan kepedulian semua pihak, baik pemerintah, akademisi kampus, dan masyarat terhadap lingkungan hidup. “Kegiatan ini diikuti 200 peserta dari pemerintah, akademisi, pemerhati lingkungan, dan lembaga peduli lingkungan hidup,” ujar dia.
Sebelum diskusi, dilakukan bedah buku karya pakar lingkungan hidup Undip, Prof. Dr. Sudharto P.H berjudul Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan dan Bunga Rampai Manajemen Lingkungan Bagian Kedua.
“Buku Bunga Rampai Manajemen Bagian Kedua merupakan sambungan dari buku pertama yang diluncurkan pada 2014,” kata Sudharto. Pada kesempatan tersebut dua buku karya mantan Rektor Undip itu dibagikan secara gratis kepada para peserta dalam acara tersebut.