Jakarta, Gatra.com - Narapidana kasus korupsi E-KTP Setya Novanto (Setnov) kedapatan muncul di sebuah toko bangunan di kawasan Padalarang Kabupaten Bandung Barat Jumat (14/6). Setnov diduga melanggar aturan izin berobat kala mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyebut telah merencanakan membuat hotel prodeo khusus untuk koruptor di pulau-pulau terpencil.
"Kita punya pulau kalau gak salah jumlahnya kan 17 ribu pulau, yang dihuni baru 11 ribu pulau. Masih ada 6 ribu pulau gak dihuni. Kita banyak pulau. Kalau di pulau kan gak bisa cuti gak bisa ngelayap, masa mau berenang kan gak bisa," jelas Wiranto pada awak media di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta, Senin (17/6).
Wiranto beranggapan alasan mengapa banyak tahanan yang mudah berpergian adalah jarena lokasi lembaga pemasyarakatan (lapas) yang masih terjangkau dari perkotaan. Salah satunya menurut Wiranto adalah lapas Sukamiskin lokasi lapas Setnov.
"Justru karena lokasinya masih di dalam kota. Bisa pelesiran. Ini juga masalah mentalitas sebenarnya. Tapi kalau lokasinya jauh dari tempat pelesiran mau pelesir kemana. Di pulau-pulau terpencil di sana mau berenang? Tidak mungkin dong," ujar dia.
"Oleh karena itu pemikiran ke sana ada. Cuma tentunya masih perlu suatu rencana-rencana dukungan lain yang bisa mengarah ke sana," pungkas Wiranto.
Setya Novanto (Setnov) saat ini dipastikan mendapatkan kawalan ekstra ketat setelah diduga melanggar aturan izin berobat kala mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung. Akibat ulahnya tersebut, Mantan Ketua Umum Golkar ini dipindahkan ke Lapas Gunung Sindur, Bogor yang notabene diisi oleh narapidana teroris.