Jakarta, Gatra.com - Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun dan Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Sayid Muhadhar mengatakan penyebab kontainer sampah AS tiba di Indonesia untuk program recycling kertas. Ia menuturkan dalam prosedur impor kertas tersebut diatur bahwa kertas yang dikirim harus bersih dan tidak tercampur dengan sampah lainnya.
“Indonesia melakukan program recycling kertas tetapi industri-industri kertas di Indonesia tidak punya cukup sumber dari dalam negeri sehingga mengimpor dari luar negeri, salah satunya AS. Namun ternyata dalam pengirimannya, terdapat sampah lain seperti popok bayi dan sampah plastik sehingga kami memutuskan untuk mengembalikan sampah tersebut ke asalnya,” tuturnya.
Sementara itu, Sayid mengatakan lima kontainer yang dikirim kembali ke Amerika Serikat belum tiba di negara asalnya. Ia menuturkan, satu bulan adalah estimasi waktu kontainer tersebut tiba di AS.
“Kapal yang digunakan untuk mengembalikan kontainer ini pasti akan berlabuh di setiap pelabuhan yang dilewati. Sehingga untuk estimasi waktu tiba di negara asalnya adalah sebulan, namun hal tersebut hanya perkiraan saja dimana sebelumnya lima kontainer tiba di Indonesia pada Maret-April lalu,” ujar Sayid saat dihubungi oleh Gatra, Senin (17/6).
Sayid menyampaikan selain AS, negara di bagian Eropa dan Australia juga mengimpor kertas ke Indonesia sesuai dengan kebutuhan. Mengenai jumlah sampah yang telah diimpor oleh AS, Sayid mengatakan hingga saat ini ada lima kontainer, namun dirinya menambahkan mungkin sebelumnya sudah ada tetapi sudah langsung dikembalikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya Bakar ketika tidak memenuhi prosedur.