Hong Kong, Gatra.com - Pendiri dan CEO Huawei Technologies, Ren Zhengfei mengatakan, sanksi AS terhadap perusahaannya memiliki dampak yang lebih parah dari yang diperkirakan. Omset Huawei bisa turun hingga US$100 Miliar tahun ini dan tahun berikutnya.
"Kami tidak berharap mereka akan menyerang kami dalam banyak aspek. Kami tidak dapat memperoleh pasokan komponen, tidak dapat berpartisipasi dalam banyak organisasi internasional, tidak dapat bekerja sama dengan banyak universitas, tidak dapat menggunakan apa pun dengan komponen AS," kata Ren dikutip dari channelnewsasia, Senin (17/6).
Ini adalah pertama kalinya Huawei mengkuantifikasi dampak tindakan AS terhadap perusahaan. "Huawei tidak menyangka bahwa tekad AS untuk menghancurkan perusahaan begitu kuat dan menyeluruh," kata Ren kepada pusat perusahaan Shenzhen.
Perusahaan telah melaporkan pendapatan 721,2 miliar yuan (US $ 104,16 miliar) tahun lalu, naik 19,5% dari 2017. Huawei, tegas Ren, tidak akan memangkas pengeluaran penelitian dan pengembangan meskipun diperkirakan akan menekan keuangan perusahaan.
Namun, ia menambahkan, perusahaan akan memangkas produksi selama dua tahun ke depan karena mereka bergulat dengan dorongan AS untuk mengisolasi perusahaan secara internasional.
"Dalam dua tahun mendatang, perusahaan akan memangkas produksi hingga US$30 miliar. Pada 2021, kami akan mendapatkan kembali energi kami dan (terus) memberikan layanan kepada masyarakat," ujar Ren.
Pengiriman smartphone internasional Huawei telah turun 40% tahun ini. Pemerintah AS menempatkan Huawei pada daftar hitam perdagangan pada Mei lalu dan melarang pemasok AS melakukan bisnis dengannya.