Medan, Gatra.com - Perjuangan dan nilai-nilai kepahlawanan yang diperlihatkan pahlawan nasional dari tanah Batak Raja Sisingamangaraja XII, semakin kontekstual di zaman milenial sekarang ini. Konsistensi dan sikap tidak kenal kompromis terhadap rezim penindasan yang ditunjukkan Sisingamangaraja XII, di masanya, merupakan sikap yang dibutuhkan di era sekarang ini.
Demikian salah satu point yang mengemuka dalam dialog dan refleksi mengenang 112 tahun gugurnya Sisingamangaraja XII yang digelar Forum Sisingamangaraja XII di Caldera Coffee, Jalan Sisingamangaraja No 132 A, Medan, Senin (17/6).
Pegiat sejarah yang juga akademisi Shohibul Anshor Siregar, salah seorang narasumber diskusi mengatakan, tidak hanya nilai-nilai kepahlawanan yang penting digali saat ini. Namun juga kearifan-kearifan lokal. Sisingamangaraja XII sebagai tokoh Batak merupakan simbol bagi orang Batak dalam berjuang dan mempertahankan haknya. "Hegemoni barat hingga kini masih terus terjadi. Hegemoni itu merangsek kearifan budaya yang dimiliki, termasuk budaya Batak," katanya.
Jhon Robert Simanjuntak dari Forum Sisingamangaraja XII juga menjadi narasumber menegaskan, Sisingamangaraja XII sebagai salah satu figur yang kepribadian, sikap dan tindakannya sangat dirindukan, terutama di masa sekarang ini. "Forum Sisingamangaraja XII berupaya terus menggali nilai-nilai dan kepahlawanan beliau dengan berbagai kegiatan. Sayangnya, ada juga lembaga yang mengatasnamakan nama Raja Sisingamangaraja XII namun sekadar memanfaatkan kebesaran nama beliau," katanya.
Raja Tonggo Sinambela, cicit Raja Sisingamangaraja XII yang juga menjadi narasumber mengatakan, perjuangan Raja Sisingamangaraja XII harus dilanjutkan dalam konteks kekinian. Salah satunya dengan memastikan menjaga kawasan Danau Toba agar tetap terjaga. "Forum Sisingamangaraja XII sudah bergerak kearah itu, salah satunya dengan mendukung agar kawasan Danau Toba masuk dalam jaringan Geopark dunia," ujarnya.