Sleman, Gatra.com - Sebuah balon udara jatuh di kompleks Pangkalan Udara (Lanud) Adisutjipto Yogyakarta, Minggu (16/6). Lokasi jatuhnya balon berjarak hanya sekitar 1,5 kilometer dari landasan bandar udara.
Kadis Ops Lanud Adisutjipto Kolonel Pnb Feri Yunaldi mengatakan, balon udara itu berdiameter 2 meter dan panjang 3,5 meter. Mengetahui balon jatuh , petugas menara Bandara Adisutjipto langsung memberitahu anggota TNI AU untuk mengamankannya.
"Jatuh di area padang golf Lanud Adisutjipto. Jaraknya sekitar 1,5 kilometer dengan runway. Kita tahu di sekitar runway fase paling kritis dalam penerbangan adalah take off dan landing pesawat," katanya saat konferensi pers di Media Center Lanud Adisutjipto, Senin (17/6).
Balon udara yang jatuh di padang golf ini temuan kedua pada hari yang sama. Pada Minggu (16/6), petugas juga mengamankan balon udara yang jatuh di sekitar Hotel Grand Quality Yogyakarta atau di sebelah utara Bandara Adisutjipto.
Kedua balon udara yang jatuh mempunyai ukuran yang nyaris sama. "Balon udara ini terbang dari arah utara. Rata-rata balon udara ini memang dari Jawa Tengah," ucapnya.
Ia merasa prihatin atas peristiwa ini karena balon udara sangat berbahaya ketika terbang di jalur pesawat. Sebab balon bisa menutupi kokpit atau masuk ke mesin pesawat.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar menerbangkan balon udara sesuai ketentuan. Salah satu menambatkan balon dengan tiga tali supaya tak terbang bebas.
Dalam konferensi pers ini, General Manager (GM) AirNav Cabang Yogyakarta Nono Sunaryadi menambahkan, sejak 5 Juni sampai 16 Juni 2019 AirNav menerima 25 laporan tentang balon yang terbang di jalur pesawat.
Dua balon udara yang jatuh pada Minggu (16/6) menambah laporan tersebut. Ia pun meminta masyarakat melapor jika ingin menerbangkan balon udara.
Balon udara harus sesuai ketentuan, yakni berdiameter empat meter dengan tinggi tujuh meter. Terbangnya pun maksimal 150 meter dan ditambatkan dengan tiga tali.
"Kalau lepas (dari tali) segera melapor ke kami atau polisi. Supaya kami bisa meminta kepada pilot agar hati-hati ketika melintas. Kami juga telah menyiapkan alternatif rute (pesawat) dalam upaya mitigasi," paparnya.