Cardiff, Gatra.com - Kelompok Masyarakat untuk Perlindungan Burung atau The Royal Society for the Protection of Birds (RSPB) mengatakan telah terjadi pelanggaran secara kontinyu terhadap Undang-undang perlindungan burung. Hal ini didasarkan pada terjadinya peningkatan secara massif terhadap pembunuhan burung secara ilegal.

Melansir BBC, menurut Badan Amal Konservasi, setidaknya terjadi empat kali lebih banyak pembunuhan burung di Wales pada tahun 2018 lalu jika dibandingkan dengan tahun 2017.

Petugas investigasi, Jenny Shelton, mengatakan pembunuhan terhadap burung terjadi karena sudah menjadi kebutuhan untuk memenuhi perlombaan tembak dan konsumsi.

"Ini adalah praktik Victoria yang sudah terjadi sejak abad ke-21 di sini di Wales," ujar Naturalis, Iolo Williams.

Pada tahun 2017 hanya ada tiga pembunuhan burung di Wales. Termasuk Elang Peregrine dan Elang merah, keduanya mati karena ditembak.

Sejak peristiwa tersebut, pada tahun 2018, setidaknya lebih dari 10 burung gagak ditemukan mati terbunuh.

"Ini adalah insiden berkelanjutan yang terjadi saat ini. Selain itu, ini juga masuk ke dalam kategori penghinaan terhadap UU perlindungan untuk burung," kata Jenny.

Polisi Wales Utara, Rob Taylor, mengakui bahwa pihaknya masih kesulitan untuk menyelidiki pembunuhan terhadap burung ini, karena minimnya saksi yang dapat memberikan keterangan.