Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) akan menyelenggarkan Hari Internasional Yoga ke-5 (5th International Day of Yoga) di Kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta pada 22-23 Juni 2019. Event ini merupakan upaya untuk menjaga hubungan diplomatik antara Indonesia-India. Apalagi, yoga telah menjadi pilihan gaya hidup (lifestyle) di Indonesia.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya mengatakan, penyelenggaraan event ini juga menjadi bagian dari upaya Kemenpar dalam merayakan 70 tahun hubungan diplomasi Indonesia-India, dan menjadi bagian untuk mendatangkan wisatawan nusantara (wisnus), dan wisatawan mancanegara (wisman) ke destinasi Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar).
"Acara yoga internasional ini digelar di Prambanan, Yogyakarta. Kemenpar menganggap ini bagian dari atraksi di Joglosemar. Di Indonesia sendiri, Bali paling digemari masyarakat India untuk melakukan aktivitas yoga, sementara Kompleks Candi Prambanan Yogyakarta paling disukai untuk festival yoga," kata Nia Niscaya saat menggelar konferensi pers di Kedutaan India, Jakarta, Senin (17/6).
Duta besar India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat sangat menghargai dukungan Kemenpar terhadap penyelenggaraan Hari Internasional Yoga ini. "Ini bentuk dukungan kami terhadap pariwisata di Indonesia. Event yoga internasional ini juga jadi misi kami untuk meningkatkan pola hidup sehat di masyarakat Indonesia. Kami ingin yoga menjadi kebiasaan masyarakat untuk menjaga harmoni dengan semua makhluk di muka bumi," jelasnya.
Pada 11 Desember 2014, India berhasil menetapkan Hari Yoga Internasional yang disahkan PBB pada 21 Juni. Saat itu Indonesia memberikan dukungan dari 177 negara anggota yang memberikan suara. Penyelenggaraan festival yoga internasional di Candi Prambanan menurut Nia diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisman India ke Indonesia yang pada April 2019 lalu mencapai 48.700 wisman atau tumbuh 1,4% dibandingkan April 2018.