Jakarta, Gatra.com - Pihak kepolisian telah menangkap WN (54), yakni pelaku penyebaran berita bohong mengenai bocornya server Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pelaku diketahui bekerja sebagai dosen salah satu universitas di Solo.
"Untuk yang bersangkutan latar belakangnya adalah dosen di bidang IT universitas [di] Solo," terang Kasubdit II Dirtippidsiber Bareskrim Polri, Kombes Pol. Rickynaldo Chairul di Mabes Polri di Jakarta, Senin (17/6).
Dalam video yang viral tersebut, diketahui bahwa sebelumnya WN mendapatkan undangan dari mantan Bupati Serang, yakni Ahmad Taufik Nuriman untuk melakukan penyampaian mengenai Pemilu 2019.
Baca Juga: Polisi Bekuk Tersangka Video Hoaks Server KPU, Diduga IT BPN
"Dia melakukan itu atas undangan dari pihak tuan rumah, yang mana pada saat itu sedang melakukan analisa dan evaluasi serta kesiapan dan kegiatan dalam rangka persiapan pemilu presiden. Di situ dia menyampaikan hal-hal yang dia terima dan peroleh dari medsos yang beredar selama ini, yang mana bahwa hasil Pemilu atau server KPU sudah di-setting," tuturnya.
WN pun diketahui memiliki gelar sebagai Magister Komputer. Dengan begitu, ia pun dipercaya untuk memberikan paparan mengenai kesiapan Pemilu tahun ini. Tersangka juga diketahui sebagai bagian dari Tim IT salah satu paslon presiden dan wakil presiden.
"Saudara WN ini juga bagian dari Tim IT salah satu paslon. Saat itu, saudara WN menyampaikan bahwa KPU saat itu hanya mengekor, banyak duplikasi data, adanya server KPU yang 7 lapis, salah satunya bocor," terang dia.
Asep juga menerangkan bahwa motif pelaku melakukan hoaks server KPU tersebut dikarenakan untuk diakui keahliannya sebagai pakar dalam bidangnya. Agar ada semacam pengakuan atas kredibilitas dia sebagai pakar IT.