Jakarta, Gatra.com – Kementerian Pertanian (Kementan) mengusulkan anggaran tambahan anggaran sebesar Rp12,05 triliun di atas pagu indikatif sebesar Rp20,53 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020, sehingga total anggaran yang diajukan sebesar Rp32,58 triliun.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR-RI di Gedung DPR-RI, Jakarta, Senin (17/6).
“Besaran Pagu Indikatif 2020 tersebut lebih rendah Rp1,15 Triliun (5,37%) dibandingkan alokasi anggaran 2019 sebesar Rp21,68 triliun,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia mengusulkan penambahan anggaran di atas pagu indikatif sebesar Rp12,05 triliun yang terdiri dari : 1) penguatan sumber daya manusia (SDM) dan vokasi pertanian (Rp231 miliar), 2) diseminasi teknologi dan penyuluhan (Rp538,09 miliar), 3) pemanfaatan lahan rawa (Rp7,15 triliun), 4) pengembangan ternak rakyat (Rp1,43 triliun), dan 5) akselerasi ekspor (Rp2,68 triliun).
“Selain usulan anggaran di atas, Kementerian Pertanian pada 2020 juga mengusulkan anggaran DAK (Dana Alokasi Khusus) Fisik Penugasan Bidang Pertanian sebesar Rp2,21 triliun,” tuturnya.
Amran menjelaskan pihaknya akan fokus pada pemenuhan kecukupan pangan melalui Prioritas Nasional 2020 yang menargetkan produksi padi sebesar 85,84 juta ton, jagung 33,96 juta ton, kedelai 1,12 juta ton, bawang merah 1,50 juta ton, cabai 2,50 juta ton, daging sapi 0,82 juta, serta peningkatan produksi subektor perkebunan seperti tebu, kelapa, karet, kopi, dan lainnya.
Anggota DPR-RI Komisi IV dari Fraksi Partai Nasional Demokrat, Fadholi mendukung alokasi anggaran tambahan tersebut. “Pagu indikatif yang sudah diajukan ini tentu kami menerima dengan usulan tambahannya,” ujarnya.
Ketua Komisi IV DPR-RI dari Fraksi Partai Gerindra, Edhy Prabowo mengusulkan ditambahnya anggaran pengawasan melalui Inspektorat Jenderal. “Kita lihat anggaran Irjen (Inspektorat Jenderal) tidak ada peningkatan,” ujarnya.
Menurutnya, anggaran pengawasan ini sangatlah penting agar menjamin bantuan dari Kementan seperti alat dan mesin pertanian (alsintan), pupuk, benih, dan sebagainya tepat sasaran.