Hong Kong, Gatra.com - Demonstran anti-pemerintah di Hong Kong mengakhiri pendudukan mereka di jalan raya utama di luar gedung parlemen pada Senin pagi (17/6), Polisi bekerja keras dalam membubarkan massa yang menduduki jalan raya. Laporan terakhir, sebagian besar demonstran yang tersisa pindah ke taman terdekat.

Dilansir oleh Channel News Asia sebelumnya pada Ahad (16/6), penyelenggara demonstrasi mengatakan, sebanyak 2 juta orang membanjiri jalan-jalan dalam sebuah gelaran demonstran bersejarah dari pemimpin kota pro-Beijing.

Kerumunan besar massa berbaris berjam-jam dalam cuaca terik di Hong Kong menyerukan pengunduran diri Kepala Eksekutif Carrie Lam, yang telah dipaksa untuk menunda RUU yang akan memungkinkan ekstradisi ke daratan Cina.

Para kritikus khawatir undang-undang yang didukung Beijing itu akan melibatkan orang-orang di pengadilan Cina yang terkenal buram dan terpolitisasi reputasi Kota Hong Kong sebagai pusat bisnis yang aman.

"Saya pikir dia telah kehilangan kredibilitas atau legitimasi yang tersisa untuk memerintah di Hong Kong karena kesalahan penanganan sendiri atas seluruh perselingkuhan ini," kata Charles Mok, seorang anggota parlemen, seperti diungkap oleh Channel News Asia

Langkah-langkah pengendalian massa yang penuh kekerasan yang digunakan oleh polisi setempat ketika para demonstran mencoba menyerbu parlemen kota untuk menghentikan RUU yang diperdebatkan, telah terbukti sangat mahal bagi pemerintahan Lam. Bahkan Cina berpotensi menjauhkan diri dari pemerintahan Lam.