Home Gaya Hidup Sering Tampil di Suriname, Didi Kempot Ciptakan 'Kangen Nickerie'

Sering Tampil di Suriname, Didi Kempot Ciptakan 'Kangen Nickerie'

Solo, Gatra.com – Musisi campursari Didi Kempot menciptakan lagu berjudul Kangen Nickerie. Tembang ini menjadi salah satu apresiasi Didi Kempot pada Suriname karena sering tampil di negara tersebut, termasuk di depan sang presiden.

”Nickerie adalah nama salah satu distrik di Suriname. Saya sudah menciptakan lagu ini beberapa waktu lalu dan menyanyikannya bersama Dory Lare, salah satu penyanyi campursari muda asal Solo,” ucap Didi saat ditemui Gatra.com di Diamond Resto, Solo, Minggu (17/6) malam. Lagu yang direkam pada akhir 2018 ini tembang teranyar dan tengah dipromosikan Didi.

Suriname sudah tak asing bagi pria yang baru-baru ini mendapat julukan "The Godfather of Broken Heart" itu. Warga di negara tersebut sebagian keturunan orang Jawa dan masih menggunakan bahasa Jawa. Didi pun sering diundang menyanyi dan menggelar konser di sana termasuk di depan Presiden Suriname.

Baca Juga: Didi Kempot: Bapak Patah Hati Enggak Masalah, Asal Bukan Patah Semangat

”Kalau di Suriname saya bisa menyanyi hampir 20 lagu. Bahkan saya tidak ada teman dan menyanyi sendiri. Alhamdulilah kuat,” ucap pencipta tembang Stasiun Balapan dan Suket Teki itu.

Didi bercerita, stasiun TV bernama Garuda TV di negara tersebut bahkan setiap hari memutar lagu-lagunya. Warga Suriname bahkan memberikan julukan Garuda TV merupakan TV milik Didi Kempot. Kedekatan Didi Kempot dengan Suriname pun tidak bisa dimungkiri.

”Ya kan saya menyanyikan lagu bahasa Jawa. Orang-orang di sana banyak yang tahu. Itu pula yang mungkin bisa mewakili perasaan hati mereka. Saat ini orang Suriname menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa umumnya, tapi karena lagu saya sering diputar, banyak anak muda yang menanyakan ke orang tuanya,” ucap adik mendiang pelawak Mamiek Prakoso ini.

Baca Juga: Didi Kempot Digelari Bapak Patah Hati Nasional oleh Fans Milenialnya

Kedekatan Didi dengan Suriname terjadi sejak awal karirnya. Saat itu dirinya rekaman lagu Cidro pada 1989. Lagu itu tidak populer di Indonesia tapi justru terkenal di Belanda dan Suriname.

”Saat itu saya masih ngamen. Jadi setelah rekaman saya kan balik ngamen lagi, enggak mikir akan terkenal. Baru beberapa waktu kemudian kakak saya, mas Mamiek itu, bilang kalau saya dicari banyak orang dari Belanda dan Suriname. Katanya lagu saya booming di sana. Sejak saat itu saya tahu lebih banyak lagu saya yang populer di sana,” ucap pencipta lagu Banyu Langit ini.

 

 

 

 

 

47365