Solo, Gatra.com – Selama beberapa waktu terakhir jagat media sosial dihebohkan oleh sekumpulan anak muda yang mendeklarasikan diri sebagai penggemar berat Didi Kempot. Mereka bahkan menggelar pertemuan khusus dan menjuluki Didi Kempot sebagai Bapak Patah Hati Nasional. Ternyata gelar ini mendapat respon positif dari musisi pop Jawa kenamaan ini.
”Enggak masalah kalau dinobatkan sebagai Bapak Patah Hati Nasional, asal jangan disebut Bapak Patah Semangat saja. Sebab patah hati itu masih baik untuk menjadi pengalaman hidup, sebab patah hati itu indah. Tapi kalau sudah patah semangat, itu yang susah,” ucap Didi Kempot saat ditemui Gatra.com di Diamond Resto, Solo, Minggu (16/6) malam.
Didi mengapresiasi ulah para fans milenialnya tersebut. Menurut pencipta tembang Banyu Langit ini, mereka mengemas kata-kata secara menarik dan membuat musik campursari bisa dinikmati oleh anak muda.
”Saya juga enggak nyangka apresiasinya di media social akan seperti itu. Saya senang saja anak-anak muda masih menyukai musik campursari. Berarti musik tradisional masih banyak peminatnya,” ucapnya.
Baca Juga: Didi Kempot Digelari Bapak Patah Hati Nasional oleh Fans Milenialnya
Selama ini, Lord Didi--demikian sebutan dari fans milenialnya-- sering manggung di depan anak muda seperti di kampus hingga berbagai acara anak muda lain. Apresiasi kalangan muda terhadap dirinya, kata Didi, juga sangat baik.
”Mereka hafal dengan lagu-lagu saya. Bahkan saat di Balekambang kemarin saya sudah merasa kalau mereka yang menyanyi di depan itu bukan sekadar orang pada umumnya. Mereka anak kuliahan yang menyukai lagu-lagu saya,” ucapnya.
Saat manggung di depan kawula muda, pelantun tembang Cidro dan Sewu Kutho ini biasanya menyesuaikan penampilannya. Kalau manggung di acara umum Didi mengenakan beskap dan pakaian Jawa lengkap.
Namun saat pentas di depan anak muda, adik mendiang pelawak Mamiek Prakowo ini kerap hanya memakai kaos dan celana jeans. ”Ya bagaimanapun saya menyesuaikan mereka,” ucapnya.