Jakarta, Gatra.com – Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA), Winarno Tohir mengaku saat ini masih menunggu kebijakan pemerintahan yang akan datang terkait kebijakan impor pangan oleh pemerintah.
“Seharusnya impor berdasarkan kebutuhan. Kebutuhannya dasarnya apa? Apakah itu dari rekomendasi kementerian teknis atau bagaimana. Misalnya pertanian dari Kementerian Pertanian, perikanan dari Kementerian Perikanan dan Perkebunan dari Kementerian Lingkungan Hidup,” katanya kepada Gatra.com, Minggu (16/6).
Winarno mengeluhkan kebijakan impor yang selama ini dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) sehingga kerap merugikan para petani dan nelayan.
“Kemendag susah ya, maunya impor terus. Impor garam kan ada rekomendasi dari menteri KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan), dan itu dilampaui. Jadi impor selama ini tampaknya berdasarkan keinginan bukan lagi kebutuhan,” tegasnya.
Meski pihaknya tidak menolak terjadinya impor, namun hendaknya pemberlakuan im[por itu disesuaikan dengan kebutuhan yuang ada dan diharapkan pemerintah yang baru dapat memperbaiki kebijakan impor yang ada.
“Kita masih menunggu siapa menterinya yang tepatr untuk itu. Seperti Pak Amran (Menteri Pertanian) kemarin bagus, tapi sepertinya Menteri Perdagangannya kok nggak kompak karena banyak terjadi impor, akibatya harganya jatuh,” katanya.
Dia berharap agar pemrintahan ke depan dapat memperhatikan masalah tersebut.