




Jakarta, Gatra.com - Akibat hujan lebat dengan intensitas tinggi, tiga sungai di Konawe Utara meluap. Yakni Sungai Lalindu, Sungai Walasolo, dan Sungai Wandambali. Akibatnya banjir pun melanda wilayah itu pada 1 Juni hingga 2 Juni 2019.
Setidaknya ada enam kecamatan terendam yakni Kecamatan Andowia, Kecamatan Asera, Kecamatan Okeo, Kecamatan Landawe, Kecamatan Wiwirani dan Kecamatan Langgikima.
Dengan adanya bencana itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sigap menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Konawe Utara. Hingga saat ini, total bantuan yang diberikan mencapai Rp385 juta.
Bantuan-bantuan yang diberikan yakni beras, sembako, mie instan, pakaian jadi wanita dan laki-laki, obat-obatan serta perlengkapan rumah tangga. Selain itu, Kementerian BUMN juga membuka posko darurat di wilayah tersebut.
Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN mengatakan PT Pertamina (Persero) menjadi koordinator penyerahan bantuan korban Konawe Utara agar pemberian donasi bantuan lebih tepat sasaran. Nantinya, Pertamina akan membuat posko darurat bencana di dekat lokasi bencana.
“Pertamina juga akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menyalurkan bantuan dari BUMN donatur,” kata Hambra seperti dikiutip dari rilis yang diterima Gatra.comn Ahad (16/6).
BUMN-BUMN yang telah berdonasi adalah PT Telkom (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Semen Tonasa, PT Kimia Farma Tbk, PT Angkasa Pura I, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Tak hanya itu, Kementerian BUMN melalui Yayasan Hadir Untuk Negeri juga turut menyalurkan bantuan untuk korban banjir Konawe Utara.
Tingginya air dan sulitnya medan menuju lokasi membuat tim Yayasan BUMN harus berjuang untuk menembus banjir demi menyalurkan bantuan ke warga yang menjadi korban banjir. Setelah menempuh perjalanan lebih dari 20 jam, bantuan tiba dan disalurkan ke korban banjir bandang.
“Mobil double cabin yang dibawa yayasan terkena hambatan banjir di Desa Pohara. Banjir setinggi hampir 1,5 meter tak bisa dilewati. Sehingga, mobil tersebut hanya bisa dilewati dengan menggunakan sampan darurat. Bahkan, truk yang berisi bantuan juga harus dimodifikasi untuk melewati banjir-banjir sepanjang perjalanan,” ujar Kepala Bidang Keuangan dan Logistik Yayasan BUMN Hadir Untuk Negeri, Amos Tarigan.
Bantuan yang disalurkan Yayasan BUMN Hadir Untuk Negeri disesuaikan dengan kebutuhan mendesak korban banjir Konawe Utara sesuai permintaan dari pemerintah daerah setempat.
Yaitu 5 unit genset berkapasitas 1.000 watt, 20 unit tabung gas, 10 buah terpal atau tenda, 100 karung beras, 100 dus air mineral botol, 50 unit matras, 2 unit tangki air 1.500 liter.
Selain itu juga disalurkan 180 potong pakaian wanita, 120 potong pakaian dalam wanita, 60 potong pakaian dalam anak-anak, 120 potong celana, 180 potong kaos laki-laki, 188 potong selimut, 50 buah senter dan baterai, 120 potong handuk dan 42 pasang sepatu boot serta 200 unit alat pembersih.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, jumlah pengungsi akibat banjir yang melanda daerah itu mencapai 7.513 jiwa. Sementara jumlah rumah yang rusak sebanyak 202 unit.
Jumlah kepala keluarga yang terdampak secara keseluruhan sebanyak 1.905 kepala keluarga (KK) atau 7.513 jiwa. Sebanyak 1.703 unit rumah, lima masjid, empat Puskesmas dan tiga pasar tradisional terendam banjir. Bahkan empat jembatan tidak bisa diakses, 8 sekolah dan 3 SMP juga ikut terendam banjir.
Selain di Konawe Utara, BUMN juga memberi bangtuan ke Samarinda. Seperti diketahui, bencana banjir juga terjadi di Samarinda yang disebabkan curah hujan tinggi dan air pasang sejak 9 Juni lalu. Sehingga, mengakibatkan beberapa daerah mulai terendam. Banyak rumah rumah warga masih terendam di beberapa daerah.
"Saya berharap semoga bantuan yang kami salurkan dapat bermanfaat dan musibah banjir dapat selesai secepatnya serta aktifitas ekonomi dapat pulih kembali,” ujar General Manager Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Farid Indra Nugraha.
Berdasarkan data dari BPBD Kota Samarinda bencana banjir sejak Minggu (9/6) menggenangi sedikitnya 13 kelurahan yang tersebar di lima kecamatan direndam banjir. Tercatat 17.485 kepala keluarga (KK) atau 56.123 jiwa warga terdampak banjir.