Kerinci, Gatra.com – Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang bergerak di sektor wisata di Kerinci bak jamur tumbuh di musim hujan. Hingga saat ini, setidaknya terdapat belasan Bumdes, yang sudah mulai mengembangkan sektor wisata, untuk mendongkrak pendapatan masyarakat.
Satu di antaranya adalah Bumdes Taman Pertiwi, yang dikelola oleh warga Desa Pendung Talang Genting (Pentagen), Kerinci, Jambi. Setiap hari, terutama selama libur Idul Fitri, objek wisata yang terdapat di Kecamatan Danau Kerinci ini, ramai dikunjungi wisatawan.
Pengunjung yang datang, bisa menghabiskan waktu bersama keluarga dengan bermain air dan ikan. Tentunya, dengan panorama indah dan suhu yang sejuk, yang selalu ditawarkan oleh alam Kerinci.
Tak perlu khawatir digigit ataupun tersengat, karena ikan yang ada di kolam ini sudah terbiasa dengan manusia, bisa dipegang sebagaimana layaknya binatang peliharaan yang jinak.
Tak hanya itu, di dalam kolam juga disediakan pula sampan. Pengunjung bisa menggunakan perahu untuk mengelilingi kolam.
Bagi pengunjung yang hobi berswafoto, pengelola sudah menyiapkan berbagai spot. Seperti rumah pohon, bangunan berbentuk hati (love), dan berbagai spot foto lainnya.
Ditambah tempat permainan lainnya, seperti flying fox, sepeda tali, serta gazebo tempat bersantai, yang disewakan kepada pengunjung.
Yang tidak kalah menariknya, berwisata ke Taman Pertiwi tidak membuat kantong jebol. Lokasinya juga dekat. Hanya 30 menit dari pusat Kota Sungaipenuh, dan berada di sekitar objek wisata Danau Kerinci. Tidak mengherankan, objek wisata ini ramai dikunjungi wisatawan, serta menjadi Bumdes percontohan di Provinsi Jambi.
Direktur Bumdes Taman Pertiwi, Abdul Basid, mengatakan Bumdes ini berdiri sejak Januari 2017. Namun baru dibuka secara umum untuk objek wisata mulai Januari 2018.
Ia mengatakan, dengan kehadiran Taman Pertiwi, juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Selama libur lebaran sebanyak 70 warga bekerja di objek wisata tersebut.
Pekerja, katanya, digaji dengan nilai yang bervariasi. Mulai Rp60 ribu hingga Rp100 ribu per hari. “Tergantung apa yang dikerjakan, untuk yang paling ringan digaji Rp60 ribu dan yang berat Rp100 ribu per hari,” jelasnya.
Selama libur lebaran, wisata yang dikelola Bumdes ini berhasil mendapat keuntungan hingga ratusan juta. “Rata-rata setiap hari objek wisata ini bisa memperoleh uang rata-rata Rp25 juta per hari. Belum kita hitung secara total berapa keuntungan bersihnya," ucapnya.
Disebutkannya, keuntungan yang didapatkan Bumdes dari sewa masuk dan parkir kendaraan yang dibebankan kepada para pengunjung. Di mana sewa masuk selama lebaran objek wisata alam ini dipatok Rp3 ribu per orang dan parkir motor Rp5 ribu serta mobil Rp10 ribu.
"Selama lebaran ini ada sekitar 15 ribu pengunjung yang datang," katanya.
Bermodal Rp 2,5 Juta
Meski hanya bermodal awal sebesar Rp 2,5 juta, objek wisata di Kerinci, Kolam Pertiwi, sukses menggaet wisatawan. Kades Pentagen, Usman, mengatakan awalnya Bumdes Taman Pertiwi dimulai dengan dana awal Rp2,5 juta, untuk mendirikan struktur Bumdes.
Namun saat ini terus berkembang dengan adanya dana desa mulai 2017, yang dana fisiknya ditempatkan di kolam Pertiwi. "Mulai pengerukan tanah untuk kolam, juga dibantu alat berat milik Dinas Perikanan," katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kerinci, Hasferi, mengakui bahwa Taman Pertiwi menjadi salah satu unggulan wisata alam di Kerinci. Di Kerinci sendiri, terdapat ratusan Bumdes, di mana 11 di antaranya bergerak di bidang wisata. “Tahun depan kita menargetkan semua desa punya Bumdes,”ucapnya.
Reporter: Edi Januar