Jakarta, Gatra.com - Setelah melakukan survei dan wawancara terhadap 1.220 responden, dengan margin of error 3.05%, SMRC menemukan bahwa kepuasan masyarakat Indonesia terhadap pelaksanaan demokrasi secara umum turun dari 74% pada April 2019 menjadi 66% pada Juni 2019.

Namun, walaupun terjadi penurunan persepsi tentang kualitas demokrasi dan kondisi politik ini ternyata tidak berdampak serius pada persepsi publik mengenai kondisi ekonomi, penegakan hukum, dan keamanan.

"Paling tidak ada kabar menggembirakan dari hal ini. Di mana masyarakat belum menyerah dengan prinsip-prinsip demokrasi," ujar Direktur Program SMRC, Sirojudin Abbas di Jakarta, Minggu (16/6).

Setidaknya, berdasarkan hasil survei SMRC terdapat 82% masyarakat Indonesia yang masih menganggap demokrasi menjadi pilihan sistem terbaik, 89% menganggap demokrasi cocok untuk sistem pemerintahan Indonesia, dan 86% masyarakat Indonesia lebih memilih sistem demokrasi dibanding sistem lain.

"Kita lihat, biarpun terjadi penurunan persepsi tentang kualitas kondisi demokrasi ternyata masih belum mampu membuat rakyat Indonesia pasrah. Bahkan mereka ingin Indonesia menjadi semakin demokratis," jelasnya.

Menurut Sirojudin, mayoritas masyarakat masih percaya bahwa kondisi politik, ekonomi, hukum, dan keamanan berada dalam kondisi memuaskan. Namun ada kekhawatiran akan terjadinya penurunan kualitas demokrasi.

"Mudah-mudahan ini bisa menjadi bahan pekerjaan rumah bagi Presiden terpilih nantinya untuk lima tahun ke depan," tambahnya.