Jakarta, Gatra.com - Presenter yang terkenal dengan sifat jenakanya, Fitri Rakhmawati alias Fitri Tropica (Fitrop) mengabarkan sedang hamil anak pertama, setelah lima tahun menikah dengan suami, Irvan Hanafi atau Toge.
Ternyata, ia mengalami Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). PCOS merupakan penyakit genetik yang ditandai ketidakseimbangan hormon. Hal ini dapat terjadi pada wanita di usia subur. Wanita dengan PCOS cenderung mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur (lebih jarang, berkepanjangan, serta susah hamil).
Fitrop baru mengetahui ia mengalami PCOS karena postingan Instagram Story dari temannya. Setelah mencocokan gejalanya, ia yakin mengalami hal tersebut dan memeriksakan diri ke rumah sakit.
Ketika ditemui di Jakarta, Fitrop membeberkan pentingnya skrining kesehatan.
“Sebenarnya aku termasuk orang yang tidak melakukan skrining kesehatan sebelum menikah. Karena aku mikirnya, udahlah sudah jodoh dan cinta. Tapi ternyata skrining kesehatan itu penting, karena bisa mencegah berbagai macam penyakit bawaan agar tidak menurun ke anak,” ujarnya kepada Gatra.com pada Minggu ( 16/6).
Namun presenter berusia 31 tahun ini mengatakan skrining kesehatan hanya saat sedang merasakan hal yang tidak nyaman, seperti saat ia mengetahui bahwa ia mengalami PCOS.
“Aku skrining kesehatan biasanya pas aku lagi ngerasain apa terus aku ke dokter. Dokter suruh aku periksa. Baru tuh aku skrining. Tapi kalau yang kayak ‘ah iseng ah skrining’ itu sih aku belum sampai tahap itu,” bebernya.
Walaupun Fitrop merekomendasikan orang untuk skrining kesehatan sebelum menikah, ia juga memperhatikan jangan sampai hasil skrining kesehatan itu bisa membuat hubungannya berantakan atau bahkan malah tidak jadi menikah.
“Misalnya setelah skrining tau ada penyakit sesuatu, ya enggak perlu sampai membatalkan pernikahannya. Kalau sudah cinta, bisa cari cara dalam menghasilkan anak. Misalnya dengan program bayi tabung. Nanti kan dipilih mana embrio yang paling berpotensi,” ujarnyta.
Setelah teredukasi mengenai hal ini, Fitrop mengerti skrining kesehatan sebelum menikah sangat diperlukan. Ini agar kedua pasangan penyakit keturunan dari kedua orang tuanya.
“Biar enggak terjadi percecokan dalam rumah tangga. Itu ya kan yang tadinya kita tidak ketahui. Karena dua-duanya pasangannya tidak teredukasi dengan pentingnya skrining kesehatan,” tukasnya dengan gaya bicara khas.