Damaskus, Gatra.com - Setidaknya 7 warga sipil tewas dalam serangan udara yang diluncurkan pemerintah Suriah di provinsi barat laut Idlib. Dilaporkan 3 orang tewas dalam serangan udara di kota Maaret al-Numan, sementara di al-Bara, 4 orang anggota keluarga tewas, termasuk tiga anak pada serangan udara di pusat kota tersebut dan 15 lainnya terluka.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berpusat di Inggris, pertempuran antara pasukan pemerintah dan pejuang oposisi bersenjata menewaskan 34 orang. Terdapat 26 tentara dan pejuang pro-pemerintah terbunuh, serta 8 pejuang dari oposisi.
Dilansir dari Al-Jazeera, sebelumnya pada bulan September lalu, Turki dan Rusia menandatangani perjanjian untuk merubah Idlib, yang berpenduduk tiga juta orang, menjadi zona de-eskalasi di mana tindakan agresi militer secara tegas dilarang.
Namun, hingga saat ini, kesepakatan tersebut tidak pernah sepenuhnya dilaksanakan, karena pejuang bersenjata menolak untuk mundur dari zona demiliterisasi yang sebelumnya telah direncanakan.
Idlib yang berada di bawah kendali oposisi, yang juga sebagian besar dikuasai oleh afiliasi Al-Qaeda Hay'et Tahrir al-Sham (HTS), telah dibombardir oleh pemerintah Suriah dan sekutunya Rusia sejak April lalu.
Turki mengkritik langkah Rusia yang tidak mampu menghentikan serangan mereka di Idlib, yang merupakan serangan lanjutan dari pemerintah Suriah.
"Di Suriah, siapa penjamin rezim tersebut? Rusia dan Iran," ujar Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu.
Padahal sebelumnya, Moskow sempat mengatakan gencatan senjata setelah selama beberapa minggu sebelumnya melakukan pengeboman.
Setidaknya 300.000 orang terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka karena mengalami tindak kekerasan, sementara lebih dari 300 warga sipil tewas sejak pertempuran terjadi.
Sementara itu, secara terpisah sebuah ledakan terjadi di gudang amunisi tentara Suriah di pinggiran ibukota Damaskus.
Ledakan yang terjadi di daerah militer di Dummar, Damaskus tersebut, disebabkan oleh kebakaran yang meluas dari tanaman dan daun kering di dekatnya.
Gema ledakan terdengar di sebagian besar Damaskus. Namun, hingga saat ini tidak ada laporan langsung tentang potensi korban.
Perang Suriah telah menewaskan lebih dari 370.000 orang dan jutaan orang terlantar sejak dimulai pada tahun 2011 lalu dengan penindasan protes anti-pemerintah.