Bandung, Gatra.com - Taman Bacaan Hendra menjadi salah satu taman baca tertua di Kota Bandung. Taman bacaan berlokasi di Jalan Sabang No. 28, Bandung itu didirikan pada tahun 1967.
Bukan hal mudah mempertahankan ruang baca di tengah gempuran teknologi seperti saat ini. Apalagi, sudah banyak aplikasi yang menawarkan literasi secara digital. Yang perlu dilakukan adalah mengikuti perkembangan teknologi. Seperti yang diterapkan Derian, cucu dari perintis Taman Bacaan Hendra.
"Saya sedang terus berusaha menaikkan minat warga untuk tetap berkunjung ke sini. Salah satu caranya dengan menggunakan media sosial," katanya saat ditemui, Minggu (16/6).
Upayanya tersebut sedikit membuahkan hasil. Beberapa anggota lama kembali datang, ada juga penerus dari anggota lama. Beberapa orang yang baru mengenal Taman Bacaan Hendra pun berkunjung untuk sekadar membaca di tempat atau meminjam ke rumah.
Satu setengah tahun lalu, Derian juga menambahkan pojok kopi di halaman depan rumahnya. Kedai kopi yang dinamakan EncyKoffee Book and Coffee, demi menarik kembali minat membaca orang-orang.
"Sulit memang, tapi ini perlu dilakukan untuk menjaga taman bacaan ini tetap berdiri," katanya.
Kehadiran kedai kopi ini dirasa cukup membantu. Apalagi, Derian menyediakan dua rak penuh berisi buku yang bisa dibaca secara cuma-cuma oleh para pengunjung kedai.
Buku-buku koleksi di bagian dalam ruang taman bacaan juga masih tetap bisa dipinjam. Namun, dikenakan biaya dan perlu menitipkan identitas. Harga sewa buku beragam, mulai dari Rp2 ribu sampai Rp10 ribu. Tarifnya berrgantung pada jenis bukunya. Pengunjung kedai yang ingin pinjam di tempat diberi diskon sebesar 50%.
"Kalau tertarik membawanya pulang, mereka harus jadi anggota terlebih dahulu," tambahnya.
Untuk menjadi anggota akan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp5 ribu. Ada juga biaya jaminan sebesar Rp50 ribu. Uang jaminan akan dikembalikan jika anggota memutuskan keluar.
Melihat banyaknya komunitas buku, Derian yakin minat membaca warga Bandung masih ada meski tidak setinggi dulu. Ia juga optimis Taman Bacaan Hendra masih akan tetap berdiri lebih lama lagi.
Sebelumya: Sudah 52 Tahun, Taman Bacaan Ini Tetap Berdiri Meski Sepi
Reporter: Mega Dwi Anggraeni
Editor: Putri Kartika Utami