Balige, Gatra.com - Direktur Badan Pariwisata Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo berjanji akan melibatkan banyak pengisi acara di ajang Toba Caldera World Music Festival (TCWMF) untuk tahun 2020.
Hal itu dikatakan Arie saat ditanya Gatra.com, di lokasi berlangsungnya TCWMF 2019 di Bukit Singgolom, Desa Lintong Ni Huta, Kecamatan Tampahan, Tobasa, Sabtu siang (15/6). Arie berjanji tahun depan akan mengundang lebih banyak pengisi acara. Baik musisi dari luar negeri maupun musisi lokal. “Kita akan maksimalkan lagi tahun depan. Kalau tahun ini ada 11 komunitas pengisia acara, di antaranya dari 4 negara, tahun depan mudah-mudahan lebih banyak lagi," katanya.
Baca Juga: BPODT Berharap Musisi Dunia Perkenalkan Keindahan Bukit Singgolom, Tobasa
Arie menambahkan, acara TCWMF akan digelar di lokasi yang sama untuk menjaga konsistensi sehingga pengunjung bisa mengatur jadwal datang ke lokasi tersebut. Disinggung soal insiden robohnya panggung utama, Arie mengatakan hal itu merupakan peristiwa alam dan di luar perkiraan pelaksana kegiatan.
Kurator Indonesiana dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Direktorat Jenderal Kebudayaan (Dirjebud) Lefidus Malau menambahkan, secara prinsip TCWMF 2019 diharapkan membuka peluang untuk menciptakan ruang industri kreatif bagi masyarakat setempat. "Harapannya begitu, kalau dianggap kurang maksimal, kita tetap menerima masukan," ujarnya.
Baca Juga: Akibat Panggung Roboh, Pertunjukan TCWMF Ditunda
Lefidus menambahkan, Dirjenbud sangat mendukung kegiatan semacam ini sebagai upaya memberdayakan ekonomi masyarakat. "Kita biasanya kasih 3 kali kesempatan, dan harapannya setelah itu, kegiatan semacam ini sudah bisa digelar secara mandiri yang sifatnya memberdayakan masyarakat setempat," katanya. "Penguatan ke masyarakat lokal akan diperkuat untuk ke depannya. Pintu masuknya melalui pendekatan kebudayaan," ujar Lefidus.
Lefidus, menambahkan tahun depan sebelum kegiatan dilakukan, diupayakan dimulai dengan sosialisasi ke masyarakat secara langsung. Yakni dengan menjumpai tokoh-tokoh adat maupun kelompok-kelompok orang muda. "Memang hal itu memerlukan waktu paling tidak 6 bulan. Tapi idealnya begitu, bila perlu dengan makan bersama dengan mereka. Mudah-mudahan kalau tahun ini ada yang terlupakan, selesai acara bisa dilaksanakan panitia," katanya.