Home Politik Kalbar Segera Miliki Dua PLBN Baru

Kalbar Segera Miliki Dua PLBN Baru

Pontianak, Gatra.com - Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Malaysia pada tahun ini direncanakan akan dilakukan penambahan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN).

Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Robert Simbolon menyebutkan pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi terkait pembangunan pos lintas batas negara (PLBN) Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang dan Sungai Kelik Kabupaten Sintang.

"Tahun ini seharusnya border Jagoi Babang harus selesai, sedangkan Sungai Kelik harus menunggu pembuatan infrastruktur dasar yaitu jalannya," ucap Robert Simbolon saat ditemui di Hotel Aston, Jalan Gajahmada, Pontianak pada Sabtu (15/6).

Dikatakan, percepatan pembangunan ini berdasarkan Inpres nomor 1 tahun 2019, tentang percepatan pembangunan 11 PLBN dan Sapras penunjang perbatasan. Atas dasar itulah Mendagri selaku kepala BNPP telah menerbitkan rencana aksi pelaksanaan Inpres nomor 1 tahun 2019 ini pada bulan Maret lalu.

"Saat ini pada dasarnya untuk mengevaluasi rencana aksi dan mengecek satu persatu aksi yang telah digariskan Mendagri selaku Kepala BNPP," tuturnya.

Robert meminta agar gubernur dan bupati terkait memfasilitasi proses penyiapan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan PLBN ini.

"Kemudian alih status lahan yang seperti di Sungai Kelik. Itu harus alih status dari hutan lindung atau hutan produksi terbatas ke hutan area penggunaan lain (APL). Supaya bisa dilakukan pembangunan," jelasnya.

Untuk Jagoi Babang, telah direncanakan bulan Juni ini dilakukan pelelangan agar dapat dikerjakan secepatnya. Secara fisik tahun 2019 harus selesai oleh presiden.

Sedangkan PLBN Sungai Kelik, perintah presiden harus dimulai pembangunan tahun ini. Tapi pihaknya harus memastikan aksebilitasnya terwujud dulu. Sebab jalan menuju Sungai Kelik belum kondisi baik, artinya infrastruktur dasar harus dikerjakan terlebih dahulu.

"Sementara anggaran bagi Jagoi Babang Rp236 M dan Sungai Kelik Rp203 M. Ini di luar anggaran yang dialokasikan membangun infrastruktur dasar," ucapnya.

945