Karimun, Gatra.com - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Karimun membantah kalau kematian Hermansyah Jumat (14/6) malam akibat kelalaian petugasnya.
Direktur RSUD Muhammad Sani, Zulhadi menyebut kalau petugas medis RSUD sudah melakukan penanganan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Dokter yang bertugas sudah menangani sesuai standar di IGD. Pasien diberikan suntikan penghilang nyeri. Setelah diobservasi beberapa saat (pasien) sudah dibolehkan pulang," kata Zulhadi, kepada Gatra.com Sabtu (15/6) sore.
Zulhadi cerita, pada pukul 19.00 WIB Hermansyah datang kembali ke RSUD Muhammad Sani dengan keluhan sesak nafas. Mengeluh seperti itu, pihak rumah sakit kata Zul langsung memberikan oksigen dan memberikan suntikan penahan rasa sakit lantaran kaki kanan Hermansyah mengalami pembengkakan dan seperti luka bakar.
Baca juga: Kematian Hermansyah di Karimun Berbuntut Panjang
Setelah diberikan suntikan dan tambahan oksigen, selang beberapa menit Hermansyah tidak sadarkan diri dan dinyatakan meninggal dunia.
"Katanya kami kekurangan oksigen, oksigen kami cukup kok. Jadi pasien tidak pernah kekurangan oksigen dari kita. Kita selalu berikan oksigen," tegasnya.
Saat ditanya soal suntikan yang diduga menyebabkan buruknya kondisi Hermansyah, Zulhadi mengatakan pihaknya belum dapat memastikan karena perlu pemeriksaan lanjutan.
Namun Zulhadi memastikan kalau petugas medis telah menanyakan apakah Hermansyah memiliki alergi terhadap obat.
"Kita belum bisa pastikan alergi karena perlu pemeriksan lanjutan. Petugas sempat menanya pasien apakah alergi obat atau tidak. Itu tadi hasil konfirmasi Kabid Pelayanan kita Pak Dedi. Makanya kami bilang standar pelayanan IGD sudah dilakukan semua," katanya.
Sabtu pagi kata Zul, pihaknya sudah bertemu dengan keluarga Hermansyah sembari mengucapkan turut berduka cita dan menjelaskan bahwa tim medis sudah berusaha maksimal.
Tapi kalau kemudian keluarga akan melakukan otopsi dan memperkarakan dugaan kelalaian tadi, Zulhadi mengatakan itu hak keluarga korban.
"Namun kita sudah kasih pandangan. Kalau diotopsi, kasihan jenazah. Soalnya akan dibedah," ujar Zul.
Reporter: Putri Permata Sari