Jakarta, Gatra.com-Pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada 2019 dimulai 10 Juni 2019 hingga 13.00 WIB hingga 24 Juni 2019.
Ribuan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) mulai memilih perguruan tinggi yang diinginkan. Namun ada beberapa yang belum menentukan pilihan.
Salah satunya, Pelajar dari Madrasah Aliyah Ibad Ar Rahman, Pandeglang, Banten, Hanifa Sindi Yutami (17) masih bingung dengan pilihan jurusan dan universitas mana yang akan ia jadikan prioritas dalam SBMPTN.
"Masih banyak pilihan yang harus dipikirkan lagi. Jadi belum punya kepastian," Kata Hanifa saat ditemui Gatra.com di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Sabtu (15/6).
Hanifa sudah memikirkan secara matang satu Universitas dan jurusan yang akan dipilihnya yaitu Jurusan Arsitektur di Universitas Indonesia (UI). Namun, ia pesimis terhadap peluang yang ada karena pernah gagal pada SNMPTN tahun lalu.
Hal yang sama dirasakan oleh teman sejawat Hanifa, Alda Ambarsari (17). Berbeda dengan Hanifa, Alda yakin memilih Jurusan Ilmu Komunikasi. Meskipun, Alda mengaku belum mengetahu jurusan Ilmu Komunikasi dari Universitas mana yang akan dipilihnya.
Ketika ditanyai mengenai peluangnya di SBMPTN, Alda mengaku tidak yakin dengan peluangnya khususnya untuk di Jurusan Ilmu Komunikasi UI. Ia mengaku lebih realistis ketika melihat persaingan SBMPTN kali ini.
"Aku sih belum terlalu yakin, pesaingnya juga banyak. Kalau dilihat dari Nilai UTBK juga masih bimbang. Kalau bukan rejekinya di sini, aku sih masih mau perjuangkan lewat Jalur Mandiri sih mas," kata Alda.
Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir berharap perolehan nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) menjadi syarat mendaftar PTN melalui jalur SBMPTN. Menjadi solusi guna miminimalkan kegagalan peserta didik dalam menentukan pilihan pendidikannya.
"Mudah mudahan peserta tidak lagi mendaftarkan dengan tingkat kemampuan yang tidak sesuai. Agar tidak banyak yang gagal. Untuk peserta yang gagal nanti juga bisa coba ikut Jalur Mandiri. Kuotanya itu banyak sampai 30%," ucap Nasir.